“Ide menggarap lagu ini berawal dari kebiasaan seorang teman, salah satu personel Bondres Sunari Bajra yang apabila ketemu langsung atau di tiap akhir postingan dan komentarnya di sosmed selalu bilang de kengken nah. Saya pikir, ini kalimat kok asyik ya,” cerita Ighor, pentolan SideJob yang langsung membuat lirik lagu ini di salah satu studio tattoo teman.
Segalanya berlangsung kilat, mulai dari pembuatan lirik lagu hingga keputusan untuk rekaman keesokan harinya. Lewat lagu “sederhana”, lagu yang bersahaja ini, menurut Ighor, ingin menyampaikan kepada masyarakat Bali yang menggemari lagu berbahasa Bali dapat menerima kekurangan karya dari SideJob. “Tentunya kami juga berharap masyarakat Bali bisa menerima dan mendukung semua generasi muda Bali (musisi Bali) dalam berkarya, tak peduli apa aliran musiknya atau lagunya seperti apa,” harapnya.
Ditambahkan, penggarapan lagu dan video klip “De Kengken Nah” tak lepas dari dukungan penikmat karya SideJob band (S7AN), begitu pula rekan pekerja musik seperti Pissproject Studio Pangkung Paruk, seniman Bondres Sunari Bajra dan lainnya.
SideJob sudah mulai berkiprah sejak 2014. namun melihat mereka yang berada di belakangnya bukanlah baru sekali ini mengenal dunia musik. Sebut misalnya Ighor yang sudha mulai berkecimpung di musik dari tahun 2004. Pengaruh lingkungan yang sangat kental akan musik, membuat ketertarikannya terhadap musik begitu kuat. Ia pun kemudian belajar menulis lagu, hingga merintis SideJob. Awalnya, SideJob didukung formasi Ighor (vokal, gitar), Baruna (bass), Prima (gitar), Lik Wank (drum), dan Budiarta (vokal). Namun untuk lagu “De Kengken Nah”, SideJob tampil dengan formasi baru, Widi Arta (vokal), Dedi Saputra (bass), Baruna Raka (gitar), Lik Wank (gitar), dan Ighor (gitar, vokal).
“Memang awalnya SideJob hanya sekadar hobi, namun banyak pihak yang memberikan dukungan dan motivasi sehingga kini kami mencoba lebih serius untuk terus berkarya,” demikian Ighor. (231)