
SATU lagi ‘pendatang baru’ meramaikan belantika musik pop Bali. Namanya dipanggil singkar saja, SenSen. Sama sekali belum pernah punya pengalaman rekaman atau ikut lomba menyanyi, ia percaya diri menyapa publik dengan lagu pertamanya, “Dagang Canang”.
“Ya, ini rekaman pertama saya. Sebelumnya cuma menyanyi sebagai hobi saja. Saya suka lagu-lagunya penyanyi seperti Yudi Kresna, juga Budi Arsa,” ujar SenSen kepada wartawan di Denpasar, Minggu (27/2).
Sehari-harinya, pria asal Pesinggahan, Klungkung ini berwirausaha sebagai pedagang sate di sekitar tempat tinggalnya. Namun sejak lama keluarga dan teman-teman tahu kalau pria bernama lengkap I Wayan SenSen Satria Wibawa ini punya ketertarikan terhadap musik khususnya lagu berbahasa Bali.
Adalah D’Go, penyanyi juga musisi sekaligus pencipta lagu pop Bali yang melihat ada potensi pada SenSen. Karenanya ia tertarik untuk memberi jalan sekaligus mengorbitkan SenSen. Kebetulan ia punya satu lagu yang dianggap pas untuk warna vokal SenSen.
“Lagunya sudah ada, bahkan sempat diminta beberapa penyanyi lain untuk dibawakan, namun belum saya lepas. Setelah bertemu SenSen, saya rasa lagu ini cocok untuk dia. Namun ada bagian yang saya ubah, sesuaikan, terutama pada bagian reff agar pas dan nyampai vokalnya,” ujar D’Go.
D’Go tak hanya menciptakan lagu untuk SenSen namun juga menangani keseluruhan proses rekaman hingga publikasi di bawah bendera Vaspa Production. Aransemen musik diserahkan kepada Nano Edon, video klip ditangani Pandarel, dan publishing bekerjasama dengan manajemen Ganghan.
“Saya lihat semangatnya tinggi, ia juga punya potensi, dengan warna vokal yang mendekati beberapa penyanyi popular saat ini. Saya rasa tak ada salahnya kami coba orbitkan, siap tahu ada rezeki dan hoki di rekaman lagu pop Bali, Namanya bisa naik,” tambah D’Go.
Lagu “Dagang Canang” mengangkat tema yang cukup banyak muncul dalam lagu pop Bali belakangan, sebagai ungkapan akan fenomena sosial kemasyarakatan, dampak pandemi yang menuntut semua bisa bertahan menjalani keseharian. Seperti ungkapan dalam salah satu liriknya, pekerjaan apapun dilakukan, jadi kuli bangunan, jualan sate, bahkan jual canang juga tak gengsi, agar bisa menyambung hidup. Meskipun hidup berat penuh tantangan, yang penting cinta dan kasih saying kepada pasangan tak pernah ada putusnya. (231)