GELIAT musisi dan penyanyi asal barat Bali Barat terus berlanjut. Tak mau ketinggalan dengan bakat-bakat dari daerah lain, penyanyi asal kota Negara juga makin aktif mengeluarkan karya sendiri. Paling anyar, penyanyi tunggal Suta merilis satu lagu pop berbahasa Bali, “Melajah Dadi Rama”.
Lagu ini seakan menjadi kelanjutan, “sambungan” kisah dari lagu Suta sebelumnya, “Ngalap Rabi” yang dirilis akhir 2020. Jika di lagu sebelumnya mengisahkan bagaimana mengawali berumah tangga, di lagu “Melajah Dadi Rama” yang muncul bagaimana mengatasi polemik dalam kehidupan berumah tangga, sebagaimana banyak terjadi di masyarakat umumnya.
“Ya polemik rumah tangga dengan segala permasalahan yang ada. Ketika muncul pihak ketiga dalam berrumah tangga, bisa berakibat hancurnya kepercayaan yang sudah dibangun. Maka di sinilah pentingnya sebuah kepercayaan dan kesetiaan melebihi Sang Rama dalam kisah pewayangan Ramayana,” jelas Suta.
Ini kali kedua penyanyi bernama lengkap Suta membawakan lagu ciptaan Gus Nok. Untuk merampungkan proses rekaman hingga aransemen music oleh Gus Rama, Suta mengaku menghabiskan waktu sekira sebulan. Termasuk penggarapan video klip oleh videographer Nanda Naung.
Rilis lagu “Melajah Dadi Rama” menjadi bagian dari upaya Suta untuk kembali eksis di belantika music pop Bali. Jauh sebelumnya, tahun 2010 ia sempat mendukung album kompilasi “Tembang Bali Kauh” dengan salah satu tembang andalan “Bulan di Ibaraki”, duet bersama Oka Tryani. Kala itu penyanyi bernama lengkap Suta Hariandika ini muncul dengan nama Shandika.
Penyanyi kelahiran 22 februari 1988 ini mulai tertarik dan gemar menyanyikan lagu pop Bali sejak kelas VI SD. Salah satu hal yang kuat mendorong pria asal Banjar Berangbang ini untuk menyanyi adalah ingin mengikuti jejak sang idola, Widi Widiana. Ia pun kerap mengikuti berbagai lomba sebelum mendapat kesempatan mengikuti audisi untuk rekaman “Tembang Bali Kauh”.
“Ya semoga ke depannya tetap bisa berkarya dan menghibur masyarakat luas,” pungkas Suta. (231)
