
SEKIAN lama berkecimpung di dunia musik, musisi Gus Mollo akhirnya mencoba rekaman lagu berbahasa Bali. Seperti musik yang kerap dimainkannya bertahun-tahun sebagai musisi kafe, ia pun memainkan reggae untuk rekaman terbarunya “Hidup Lacur”.
Menurut Gus Mollo, lagu “Hidup Lacur” ia buat saat pandemi Covid-19 masih melanda, lebih dari setahun lalu. Dengan lirik sederhana, lagu ini mengungkapkan curahan hati seorang pria terhadap pasangannya .
“Lagu ini memberi pesan kepada wanita pujaan di seluruh dunia dan akhirat, begitulah laki-laki. Hehehe…,” ujarnya singkat.
Dikatakan, ide dan proses penggarapan rekaman “Hidup Lacur” tak terlepas dari reman-teman musisi terutama yang kerap berkumpul di Waung Nyonyo, Sanur. Lagu yang dirilis akhir pekan ini, direkam di Devan Studio. Penggarapan musik dibantu musisi Dewa Andi dan Acik, juga didukung band Soul Rebel band.
“Ya semoga lagu ini bisa diterima dan digemari penikmat musik terutama di Bali dan daerah lain,” harap Gus Mollo.
Penyanyi bernama asli I Wayan Agus Antara ini sudah mulai berkiprah di musik sejak masih duduk di bangku SMP. Bertahun-tahun pula ia menjalani keseharian sebagai musisi yang “ngamen” di hotel dan kafe di berbagai daerah di Bali.
“Sebetulnya saya sudah suka lagu berbahasa Bali sejak dulu, tapi baru kesampaian membuat rekaman lagu berbahasa Bali sendiri,” jelasnya.
Sebelum merilis “Hidup Lacur”, penyanyi kelahiran Sanur 29 Agustus 1982 ini sudah meluncurkan tiga lagu melalui kanal Youtube, dua lagu berbahasa Inggris “Mr. Rastaman” (Januari 2019), “Solution” (Maret 2021), dan satu lagu berbahasa Indonesia, “Reggae Music” (Juli 2020). (231)