BULELENG khususnya Singaraja menyimpan begitu banyak bakat di bidang musik. Tiap saat selalu saja muncul musisi muda potensial dari sini. Teranyar, satu kumpulan yang menamakan diri REIM merilis satu rekaman berjudul “Break”.
Seperti judulnya, lagu ini mencoba menyampaikan pandangan, tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak. Permakluman terhadap keterbatasan yang dimiliki dan titik jenuh adalah hal yang wajar. Semua pencapaian hari ini mungkin sudah sesuai porsinya. Dengan menghargai proses, bersahabat dengan waktu, dan sadar akan kemampuan diri adalah bentuk lain dari bersyukur serta memberikan penghargaan yang pantas akan jerih payah selama ini.
“Lagu Break juga kami tujukan untuk diri sendiri, sebagai pengingat bahwa jalan yang kami lalui tidaklah mudah. Terkadang memilih berhenti sementara, mengatur rencana, menambah literatur, dan berbenah diri adalah beberapa pilihan untuk nantinya dapat melompat jauh lebih tinggi,” jelas Gilang Ramadhan.
Menampilkan nuansa musik alternatif dan rap, ide dan proses untuk menggarap Break terjadi secara spontan, tiba-tiba. Semula, karya ini tercipta masih dalam rangkaian proses produksi projek Reaction season 2 Namun panjangnya rangkaian project Reaction yang rumit mencapai titik jenuh.
“Akhirnya kami bersama menginginkan nuansa musik yang baru, kami pun berkolaborasi bersama beberapa musisi Singaraja lain,” tambah Gilang.
Sebagai satu karya bersama, penulisan lirik dan aransemen lagu juga dikerjakan secara keroyokan oleh member REIM dan kolaborator lainnya. Personek REIM tang yang terlibat dalam rekaman ini adalah Satya Dharma, Nova Ariana, Wira Setyawan, Gilang Ramadhan, Kori Wiranata, Rida Diani, Gilang Kirana, Dharma Patni, Ayu Laksmi, Vidia, dan Dewa Ayu Naraswari. Beberapa musisi “senior” Singaraja yang turut terlibat dalma projek ini seperti Kadek Agus Sutika, Agus Putra Wijaya (AA Rock n Roll), Murai (Rustle), dan Pasek (MDW).
REIM terbentuk akhir tahun 2018, berdiri atas dasar kepedulian terhadap minat dan bakat dalam bermusik di kalangan pelajar di Singaraja. Komunitas ini berupaya menjaga dan memberikan ruang terhadap mereka yang memiliki harapan besar untuk bermusik agar tetap terus menjaga mimpi itu hingga benar-benar terwujud.
Merasakan jika peluang untuk pemula masih sangat minim dalam unjuk kebolehan maupun berkarya, selama tiga tahun REIM berproses untuk mewujudkan impian bisa memberi ruang bagi “calon musisi muda” di Singaraja. Musisi-musisi remaja yang bergabung di dalamnya percaya, langkah kecil ini akan berdampak besar di kemudian hari. Itu diawali dari dengan Break. (231)