SALAH satu cara penyanyi untuk memikat penggemar adalah membawakan lagu dengan tema yang berhubungan dengan kisah kebanyakan orang. Apalagi kalau lagu yang berbicara soal suka duka kisah asmara. Inilah yang sekali lagi dilakukan Gusyuda & D’ Waves, dengan merilis lagu baru berjudul “Engsapang Rasa”.
Dari judulnya saja bisa ditebak inti kisah dalam lagu pop yang langsung diciptakan sendiri oleh Gusyuda ini. Bagaimana seorang pria berupaya melupakan kenangan masa lalu Bersama sang mantan. Kisah manis dan kemesraan, yang ujungnya menyesakkan dada, si wanita malah akhirnya menjadi milik orang lain.
“Lagu ini sangat spesial bagi saya karena sangat berbeda dari lagu-lagu saya sebelumnya. Selain penyempurnaan dalam lirik, saya merasa mulai menemukan karakter suara saya di dalam lagu ini. Aransemen musik juga benar-benar kami garap secara perlahan agar lebih, musikalitas yang easy listening namun mewah untuk didengar,” ujar Gusyuda saat peluncuran lagu di Happy Puppy karaoke keluarga, akhir pekan lalu.
Selain musik pop kekinian yang proses mixing dan mastering ditangani dengan baik oleh Joshua dari studio Midiquest, “Engsapang Rasa” juga diunggulkan dengan garapan video klip yang apik oleh Raffly J Flames. Lagu ini juga menjadi penanda Gusyuda bergabung dengan manajemen artis Ganghan yang juga menangani urusan publishing.
Gusyudha membantah kalau sengaja menciptakan citra sebagai penyanyi dengan lagu-lagu pop melankolis, kisah cinta yang sendu, jika dilihat dari enam single yang telah dirilis sejak 2015. “Sedari dulu saya memang suka dengan musik pop dan merasa nyaman di musik pop, tapi lagu yang kami garap tidak harus tentang kisah percintaan yang sedih-sedih. Ada kok lagu dengan tema lain di luar percintaan, kita lihat saja di rekaman berikutnya,” kilah Gusyuda.
Gusyuda mulai muncul di belantika musik pop Bali sejak 2015 dengan merilis lagu “Mewali”. Sebelumnya, ia lebih banyak bermain band Bersama teman-temannya di The Time. Namun untuk rekaman lagu pop Bali, Gusyuda selalu menggandeng D’Waves yang saat ini didukung Ivan (gitar), Yudi (bass), dan Dhudet (drum). Lagu lain yang sudah dirilis seperti “Tegar”, “Sesalku”, “Sumpah Mati”, dan Dilahirkan di Bangli, Gus Yuda mengawali ketertarikan terhadap musik sejak remaja.
Sempat membentuk grup band The Time, kerap menjajal panggung kompetisi musik di Denpasar dan sekitarnya, namun akhirnya band yang potensial ini terpaksa “bubar” karena kesibukan masing-masing personelnya setelah memasuki bangku kuliah. Meski demikian Gusyuda tak hilang semangat dalam berkarya di musik.
Tahun 2015 pertama kali ia rekaman lagu pop Bali dan merilis “Mewali”, disusul “Tegar”, “Sesalku”, “Sumpah Mati”, dan “Sejujurne”. Selain Bersama D’Waves ia sempat kolaborasi dengan D’Go untuk lagu “Surya di Petenge”merilis lagu berbahasa Indonesia, “Bukan Cinta”. (231)
