MENJADI penyanyi apalagi rekaman, sesungguhnya tak pernah terbayangkan oleh Gek Syifa. Awalnya sekadar hobi menyanyi saja sejak kecil, hingga akhirnya bisa rekaman. Ketertarikan terhadap lagu pop Bali pun makin kuat, bahkan jika ada kesempatan, ia mengaku ingin duet dengan sang idola, Dek Ulik.
“Saya ingin bisa seperti penyanyi umumnya, punya suara bagus, bisa membawakan nada tinggi dengan, bisa tampil mengisi berbagai acara. Idola saya salah satunya Dek Ulik, kalau ada kesempatan pingin juga sih duet,” ujar Gek Syifa kepada mybalimusic.com.
Penyanyi remaja kelahiran Denpasar, 28 Oktober 2006 ini mengaku sudah suka menyanyi sejak masih di TK, walau awalnya hanya sekadar hobi saja, belum serius menggelutinya. Hingga kelas V SD, barulah Gek Syifa mulai serius berlatih dan fokus untuk menyanyi. Ia pun makin giat berlatih, ikut bergabung di Sanggar Eka Mahardika, dan menjajal berbagi lomba untuk mengasah kemampuan.
Menurut siswi kelas VIII SMPN 1 Kuta ini, awalnya tak ada teman-teman yang menduga ia bisa menyanyi. Bahkan teman sekelas juga meragukan, seperti meremehkan kemampuan remaja bernama lengkap Gusti Ayu Syifa Setia Dewi ini. Semua keraguan itu baru berubah setelah ia mendapat kesempatan untuk rekaman dan turut mengisi album Alit Bali Gita Mahardika. Apalagi setelah video klip lagu Tiang Nyesel yang ia nyanyikan beredar luas.
Menariknya, Gek Syifa sendiri mengatakan tak menyangka kalau ia sudah sampai pada tahap saat ini, bisa rekaman dan punya video klip sendiri. “Waktu pertama kali disodori lagu Tiang Nyesel oleh Om Eka (Drs. I Gede Ekaputra), kaget juga. Eh, sudah mau buat album ya, sudah mau rekaman ya. Soalnya tak kira ngga buat album. Tahu-tahu rekaman sudah selesai, tahu-tahu sudah ada video klip. Ngga nyangka saja bisa sampai seperti ini juga,” ceritanya.
Dengan dukungan kuat dari kedua orangtuanya, Gusti Ngurah Sudarsana dan Gusti Ayu Dasning, Gek Syifa mengaku makin senang menekuni dunia tarik suara. Namun demikian tegas pula ia mengatakan cita-citanya bukanlah menjadi seorang artis, namun jadi pengusaha atau menjadi orang sukses dan bisa membanggakan orang tua.
“Nyanyi dan musik itu hobi, ya bisa dikatakan sampingan. Kalau keinginan utama, cita-cita, jadi orang sukses,” tandasnya. (231)