AKHIR tahun, banyak orang berpengharapan yang baik, dan akan lebih baik lagi memasuki tahun baru. Namun ada yang berbeda dengan grup musik Ediakusik, yang malah berharap akan lebih sukses dengan “Kena Tipu”. Kenapa begitu?
Grup yang terbentuk 1 Januari 2018 ini ternyata baru saja merilis single terbaru. Berangkat dari fenomena sosial kemasyarakatan yang marak terjadi belakangan, mereka mencoba mengangkat kisah tentang kurangnya aplikasi kencan. Berharap akan menghibur diri, bersenang-senang, eh, ternyata malah “Kena Tipu”.
“Ya … harapan tak sesuai dengan realita. Ceritanya dimulai dari keisengan bermain aplikasi untuk kencan, niat ingin bersenang-senang, ternyata malah tertipu. Ya … semoga ada pelajaran yang dipetik dari lagu ini,” tutur Edi, pentolan Ediakustik.
Lagu “Kena Tipu” merupakan single ke-4 yang dirilis Ediakustik sejak mulai berkiprah di belantika musik pop Bali. Saat pemunculan awal, mereka memperkenalkan diri dengan lagu “Ampurayang”, disusul “Sabilang Wai”, “M.I.T.R.A.”, dan terbaru “Kena Tipu”. Rentang waktu cukup lama untuk rilis lagu terakhir, menurut Edi tak lepas dari situasi pandemi yang membuat banyak aktivitas jadi terhenti.
“Masa pandemik merupakan hal yang berat bagi para musisi, terutama terhentinya acara atau even musik. Namun ini bukan halangan untuk terus berkreasi,” demikian Edi.
Terbentuknya Ediakustik muncul dari pemikiran Gede Edi Purnawan yang selain bermain gitar juga menciptakan lagu sendiri dan memiliki perangkat rekaman sederhana. Paham kalau suara kurang memadai, Edi kemudian menggandeng adik kandungnya untuk mengisi vokal. Selain itu ia menggaet Yogi, gitarisnya di grup band, untuk kebutuhan tampil live. Melengkapi formasi, saat penggarapan “Kena Tipu”, turut bergabung Gustra yang bermain drum. (231)
