Empat tahun silam, ia merilis album kompilasi bersama sejumlah penyanyi lain berjudul “Nyesel Nyailin”. Setelah kesempatan pertama tersebut, ia mencoba untuk berkiprah lebih lanjut dengan mengibarkan bendera sendiri, AD Production. “Keinginan saya, dapat turut mengorbitkan teman-teman yang sama-sama punya hobi menyanyi, untuk menjadi penyanyi pendatang baru. Astungkara sampai sekarang ada sekitar 9 penyanyi baru yang saya ajak bekerjasama dengan membawakan lagu ciptaan saya sendiri. Mereka terangkum dalam satu album kompilasi, diperkuat dengan duet saya bersama penyanyi lawas Nia Prasetya Sari untuk lagu Sabar,” jelas Ajunk Danendra.
Pria kelahiran 31 tahun silam ini mengawali ketertarikan pada dunia musik dan tarik suara sejak 1999. Bahkan ia sempat punya band, namun 2011 vakum dan akhirnya diputuskan untuk bubar. Mulailah kemudian Ajunk Danendra mencoba menyanyi sendiri. Lagu “Nyesel Nyailin” yang dinyanyikan di album kompilasi empat tahun silam mendapat respons cukup memuaskan. Ini makin menguatkan keinginannya untuk terus berkarya serta memproduseri penyanyi pendatang baru dengan bendera AD Production.
Selain itu Ajunk Danendra sempat merekam lagu “Tresna sing Pasti”, “Melajag Ngengsapang”, “Nyakit Hati”, dan “Bojog Ngamah Kunyit”. “Harapan saya Ke depannya lagu pop Bali terus berkembang dan makin maju. Selain itu ya agar makin banyak generasi muda yang mau menyayikan lagu sendiri berbahasa daerah Bali,” tandasnya. (231)