
BAGI penyanyi Bali, Yan Diasa, kolaborasi dengan penyanyi luar daerah seperti penyanyi Banyuwangi bukanlah hal baru. Bahkan penyanyi yang juga suka membawakan lagu berbahasa Jawa ini, sudah sempat merilis rekaman bersama salah satu bintang pop dari Banyuwangi, Nanda Feraro.
Jika sebelumnya kolaborasi membawakan lagu berbahasa Jawa, kali ini giliran Yan Diasa yang “membujuk” Nanda untuk duet membawakan lagu pop bahasa Bali berjudul Meluk Satya. “Rekaman sudah selesai, tinggal pembuatan video klip saja. Mudah-mudahan awal April nanti sudah bisa rilis,” ujar Yan Diasa di Sanur, Minggu (27/3) malam.
Dijelaskan, projek kerjasama dengan Nanda Feraro bermula ketika Yan Diasa mencoba merekam lagu berbahasa Jawa, bekerjasama dengan sejumlah pencipta lagu kenamaan Jawa Timur. Perkenalan dengan Nanda Feraro berujung kolaborasi dengan merilis lagu Ojo Ke-PD-an.
Kesempatan berikutnya, Nanda yang ditantang menyanyikan lagu berbahasa Bali. Karena ini pengalaman pertama, penyanyi yang cukup sering tampil dalam berbagai acara di Bali ini pun belajar bagaimana melafalkan bahasa Bali dengan pas.
“Saya banyak bertanya dan diajarin pak Yan Diasa. Mulai bisa lah Bahasa Bali sedikit sedikit,” ujar penyanyi yang menggemari penyanyi lagu pop Bali, Panji Kuning ini.
Bagin Nanda maupun Yan Diasa, projek kolaborasi Meluk Satya diharapkan dapat melebarkan sayap masing-masing. Bagaimana memperkenalkan penyanyi dan lagu berbahasa Bali lebih luas di pasar lagu Jawa, sebaliknya memberi kesempatan kepada Nanda untuk melebarkan sayap ke pasar musik di Bali.
Di bawah bendera Banyuwangi Record, Nanda yang sudah gemar menyanyi sejak kecil telah merilis puluhan lagu berbahasa Jawa yang banyak digemari seperti Bisane Mung Nyawang, Kedanan, Seumpomo, juga Dami Kemambang. Setelah beberapa kali duet dengan Yan Diasa, Nanda Feraro juga berencana merilis rekaman lagu pop Bali sendiri.

Di sisi lain, Yan Diasa termasuk penyanyi lagu pop Bali “pendatang baru”. Menariknya, dalam waktu singkat pria asal Bungaya, Karangasem ini sudah merilis sejumlah lagu berbahasa Bali dan berbahasa Jawa melalui kanal Youtubenya, Selalu Pro. Bahkan ia juga punya rencana merilis video klip tiap minggu.
“Ada banyak stok lagu, saya rilis satu per satu. Saat ini masih kebanyakan lagu berbahasa Jawa, tapi ke depannya akan saya buat paling tidak 50 persen lagu berbahasa Bali dan 50 persen lagu berbahasa Jawa,” jelasnya.
Bukanlah hal yang aneh kalau pria bernama asli Wayan Widiasa ini lancer berbahasa Jawa, karena sejak lama ia sering bepergian ke Jawa untuk keperluan usaha. Bahkan ia pun punya rumah d Jawa, dan istrinya Hila Paradita yang diajak duet di beberapa lagu asli orang Jawa.
Soal idenya melepas lagu baru tiap minggu tak lepas dari semangat dan hobinya menyanyi. Walaupun ia mengaku baru bisa meluapkan, menyalurkan hobinya setelah memasuki umur kepala 4.
“Mungkin karena sebelumnya saya lebih berpikir bagaimana bekerja, mencari nafkah. Sekarang setelah stabil, usaha juga jalan, baru saya punya kesempatan menyalurkan hobi. Jadi bukan semata karena mengejar keuntungan dari penayangan video klip di Youtube,” kilahnya. (231)
