
LAMA tak bertemu langsung, lama tak beraktivitas bersama, grup musik Soullast merasa benar-benar kangen, rindu dengan kawan, teman. Pandemi yang berkepanjangan membuat kerinduan kian membuncah. Itulah yang kemudian mereka tuangkan dalam satu lagu berjudul “Wankawan”.
“Lagu ini menceritakan kerinduan kami kepada kawan-kawan yang dulunya biasa nongkrong bareng, jalan bareng, asyik-asyik bareng. Sayang pada akhirnya dipisahkan lumayan lama akibat suatu hal,” jelas Dettu, keyboardist Soullast.
Dikatakan, munculnya ide membuat satu karya baru yang bercerita tentang kondisi apa adanya ini karena setelah lama dan bosan terkurung akibat rasa rindu. Apa yang ingin disampaikan lewat lagu ini, bagaimana bisa meluangkan waktu untuk bersenang-senang bersama di kala sedang sepi sendiri , agar selalu happy, dapat melupakan semua problema.
Lagu “Wankawan” sudah rampung dan disebarluaskan melalui platform musik digital seperti Joox, Spotify, dan lainnya. Lagu yang masih kental dengan nuansa musik reggae yang simpel dan easy listening ini menjadi lagu ke-4 yang akan mengisi album ke-3 Soullast nantinya. Sebelumnya, Soullast sudah melempar 3 lagu, “Skajaipong”, “Rastafarambang” dan “Kopi Susu”.
Sejak dibentuk 1 April 2017 di Denpasar, Soullast memang sempat mengalami pergantian personel. Formasi terakhir : Gung Jack (vokal), Bagong (gitar)m Dettu (keyboard), Eka (bass), Edix (drum), dan Tut De (perkusi). Soal nama Soullast, yang kalau diucapkan sepintas seperti bahasa Bali, solas yang berarti 11, tak hanya ditandai dengan angka 11 di logo band. Menariknya tiap adakan pertemuan atau latihan, mereka juga selalu berkumpul tepat pukul 11. Tahun 2017 pertama kali mereka merilis album pertama dengan lagu-lagu karya sendiri, “Sol las Sdi Do”, disusul setahun berikutnya 2018 album kedua “Teman SkaNdung”. (231)