
DUA kali tampil di Bali untuk memperkenalkan single pertama “Through The Rain”, membawa kesan tersendiri bagi ultrAwide. Bermain di venue ‘kecil’ dengan penonton yang terbatas bukan soal bagi trio ini, karena nyatanya mereka yang datang sangat responsive, sehingga memberi semangat tersendiri bagi mereka. Diawali dari Old’s Man di Canggu, Kuta Utara, Jumat (13/1), keesokan harinya ultrAwide unjuk kebolehan di The Orchard, Seminyak, Sabtu (14/1).
“Ya, kami senang tampil di Bali. Waktu pertama kali main di Jakarta, penonton juga responsif, tapi kebanyakan yang datang teman-teman. Nah, tampil di Canggu dan Seminyak di hadapan tamu yang sebagian besar turis, mereka juga sangat apresiatif meski yang tampil bagi mereka adalah stranger,” ujar Danial, drummer ultrAwide usai penampilan mereka di Seminyak.
Lagu “Through The Rain” sendiri merupakan satu lagu yang akan mengisi debut album grup ini, yang direncanakan berjudul “Split Second”. Sebagian besar materi lagu sudah ada atau tercipta sebelumnya dari sang vokalis sekaligus pemetik gitar, Paul E. Scott, hingga tak perlu waktu lama bagi Danial (drum) dan Raiden (bass) untuk bersama-sama mengaransemen musiknya. Khusus untuk lagu “Through The Rain” yang juga menampilkan vokal dan permainan gitar Aray Daulay, justru tercipta secara spontan saat mereka jamming dalam satu kesempatan manggung.
Lagu yang ditulis oleh Paul ini mengisahkan seseorang yang beruntung dalam hidupnya, seringkali ingin membantu orang lain yang justru kurang beruntung. Namun untuk bisa memahami maksud dan tujuan bantuan tersebut, kita harus bangkit dan ikhlas menjalani kehidupan. “Lagunya dibuat oleh Paul dan saat itu langsung direspon oleh Aray. Lagu ini juga sudah ada video klipnya, bisa dilihat di Youtube channel kami,” tambah Raiden.
Tentang ide untuk menggarap lagu, Paul mengatakan semuanya berjalan begitu saja. Ia tak pernah berencana secara khusus akan menggarap ini itu, apa pun yang kebetulan terlintas dalam benaknya dan dirasakan cocok, itulah yang dimainkan. Mungkin karena itu pula, sekalipun berkiblat pada grup rock klasik semacam Stones, kemudian banyak pula memasukkan unsur rock modern, namun ultrAwide tak terlalu ambil pusing kalau ditanya soal genre musik mereka.
Pertemuan Paul, Danial dan Raiden hingga terbentuk ultrAwide juga terjadi setelah mereka beberapa kali jamming dalam beberapa acara musik. Hingga 2015 silam, tiga musisi ini memutuskan untuk menjadi satu grup. Apakah ultrAwide akan digarap serius atau hanya sekadar project senang-senang saja? “Serius? Iya, kami serius, tapi serius yang menyenangkan,” ujar Paul sambul tertawa.
Meskipun sebagai trio, ultrAwide terbilang pendatang baru, namun ketiganya bukanlah orang baru di dunia musik. Danial atau lebih akrab dipanggil Nial adalah bassist band Bunga, sementara Raiden Soedjono merupakan drummer Roxx. Paul sendiri, sebelum datang ke Indonesia, sudah cukup lama bermain musik di negaranya, Australia, tepatnya di Sidney. Setelah memperkenalkan “Through The Rain” di Bali, rencananya mereka juga akan melakukan sejumlah showcase di beberapa kota lain seperti Bandung. (231)
