
MERILIS rekaman musik secara konsisten bukanlah hal mudah. Apalagi jika rekamannya melibatkan sejumlah penyanyi dengan latar belakang pengalaman dan kemampuan menyanyi berbeda-beda. Namun di tengah berbagai kendala, Saka Pro berupaya secara konsisten merilis rekaman Alit Pewaris Bali Dwipa (APBD) setahun sekali. Sebagai penutup tahun, rekaman mini album APBD 2021 iluncurkan di Denpasar, Sabtu (25/12).
“Proses penggarapannya sempat tertunda, jadi kira-kira memakan waktu hampir setahun. Kenapa jadi agak lama, ya tak bisa dihindari karena berbagai keterbatasan di tengah situasi pandemi Covid-19,” ujar IB Surya Kastawa atau biasa dipanggil Gus Saka, selaku produser rekaman APBD di bawah bendera Saka Pro.
Sebagaimana pernah diungkapkan dalam berbagai kesempatan, pihaknya juga memutuskan untuk tidak mau terlalu banyak menampilkan bakat penyanyi tiap rekaman, sehingga akan tetap hanya ada 6 bakat penyanyi saja. Hal ini sudah berjalan sejak rekaman APBD 2019 dan 2020. Kecuali APBD 2018 sebagai projek awal hanya menampilkan empat penyanyi.
Untuk rekaman APBDI 2021, enam penyanyi anak-anak membawakan lagu dengan tema berbeda-beda mulai dari kasih sayang orangtua hingga semangat kepahlawanan seorang wanita tokoh pejuang dari Tabanan.
Ada pun penyanyi anak-anak yang mengisi mini album adalah Setia dengan lagu “Tembang Katur Ring Ibu“, Indira membawakan “Masesuluh Sepanjang Yusa”, Gung Mirah Pemayun bertutur mengenai situasi pandemi “Gering Gumi Ring Bali”, Dayu Mas menyampaikan “Piteket Aji Lan Biang”, hingga Dayu Calysta yang menembangkan “Suara Amatra” dan Gunggek Oryza menyanyikan lagu “Sagung Wah” tentang kisah heroik tokoh wanita pahlawan dari Tabanan. Video musik dari para pendukung sudah pula dipublikasikan melalui kanal Youtube masing-masing. (231)