MUSIKBALI.COM – Ketika Tiari Bintang mengumumkan akan merilis album perdana, banyak yang bertanya-tanya. Perdana? Memangnya belum pernah merilis album sebelumnya?
Ya, begitulah. Kendati pernah populer dengan lagu “Swalapatresna” di tahun 2009, angkat nama dengan lagu duet “Sabar” bersama KIS, dan duet bersama sang suami untuk “Ngulat Tresna”, nyatanya Tiari memang belum pernah punya album.
Padahal, ibu tiga buah hati ini sudah mengawali rekaman lagu pop Bali sejak kanak-kanak dengan mempopulerkan lagu “Adi Sayang” di album “Ogoh-Ogoh” (Yan Bero dan Okid Kres) di tahun 1988. Apa yang membuat istri Made Bawa alias Lolot ini menunggu begitu lama untuk membuat satu album?
Semuanya terungkap ketika satu album berjudul “Sekayang-kayang” dirilis pekan lalu. Made Bawa sebagai produser juga pencipta lagu mengungkapkan keinginan untuk membuatkan sang istri rekaman sudah direncanakan sejak lama. Lebih dari 15 tahun lalu ide ini sudah sempat dicetuskan.
Di tengah kesibukan manggung dan rekaman bersama Lolot Band, Made Bawa masih selalu berusaha meluangkan waktu untuk mencarikan lagu yang pas untuk Tiari. Nyatanya tak mudah untuk membangkitkan rasa percaya diri dan keyakinan sang istri. Bahkan Made Bawa mengaku sempat kecewa dengan Tiari, Gara-gara lagu sudah tercipta, Tiari kekeh belum mau rekaman. Ketika lagu hendak dilepas untuk orang lain, Tiari malah tak mengizinkan.

Tampaknya Made Bawa memang dituntut untuk bersabar. Karena setelah penantian panjang, proses secara bertahap, rasa percaya diri Tiari mulai muncul. Sebagai pemanasan, ia muncul dengan single “Ngantos Belingan”. Nomor ini juga menjadi salah satu dari delapan lagu yang mengisi album “Sekayang-kayang”.
Saat temu wartawan menandai rilis album perdananya, Tiari pun mengatakan alasan kuat mengapa akhirnya ia mau rekaman. Putri penyanyi lawas, Nonok, ini mengatakan sebagai seorang perempuan dan punya suami seorang musisi, ia juga punya tuntutan kebutuhan keluarga.
“Ya kalau suami ada jadwal manggung. Kalau nggaj, mau makan apa? Jadi nggak bisa suami saja yang bekerja, setidaknya saya harus bisa mengimbangi. Kebetulan suami mempercayakan lagu-lagunya untuk saya. Jadi ya … kenapa tidak rekaman saja,” kilahnya.
Di sisi lain, Made Bawa mengatakan sedari awal memang mentargetkan untuk rilis album. Kalau hanya satu lagu atau single, kasihan ketika nanti Tiari manggung misalnya, stok lagu sendiri tak cukup. Beda ketika sudah punya satu album, maka untuk urusan manggung aman, karena ada banyak lagu yang bisa dimainkan.
Album “Sekayang-kayang” memuat delapan lagu, Kepegatin Tresna, Madingang, Tresna Selat Pasih, Ngantos Belingan, Tresna Cara Jani, Mati Numadi, Ngeberin isin keneh, dan Sekayang Kayang. Untuk menuntaskan rekaman album ini, Tiari didukung sederetan musisi seperti I Made Bawa (gitar, pengarah vokal, produser), Octav Sicilia (gitar, komposer), Rian (gitar melodi), Mr. Botax (bass), Gusti Wendy (bass), Adama Morris Orah (drum), Icux (drum), Micki Stefan (bass), Glenn Gamma (keyboard), Agus Bim (keyboard), Odyyna (backing vocal), Cantika Devi (backing vocal), dan Wizzow (pengarah suara).
Akan halnya duet dengan Rian Aswinata di lagu “Tresna Cara Jani”, menurut Tiari untuk memudahkan seandainya saat konser nanti tidak tergantung kepada penyanyi lain. Praktis karena gitaris yang mengiringinya bisa sekaligus menjadi teman duet. (231)