Home News Bali The Pewe, Awalnya Iseng Saja
Bali tampilkan di SLIDESHOW

The Pewe, Awalnya Iseng Saja

The Pewe

PERKENALKAN, inilah satu grup band baru yang memainkan lagu berbahasa Bali. Namanya The Pewe. Walau ini nama baru, namun punggawanya adalah orang lama di belantika musik Bali. Sebagai salam perkenalan, mereka langsung merilis dua video klip sekaligus, “Godogan” dan “Memitra”. Konon band ini terbentuk awalnya karena iseng saja.

Adalah Ari PW, gitaris grup band Bintang yang sudah sejak lama punya keinginan membuat side project, berkolaborasi dengan Agung Sobag, vokalis D’Bungsil. “Awalnya iseng-iseng saja. Teman-teman lain pada bikin side project,  saya saja yang belum. Awalnya hanya project berdua saja, saya dan Agung Sobag,” cerita Ari kepada wartawan di Sanur, Rabu (18/3) sore.

Walau dalam proses rekaman sempat dibantu Icux “Bintang” untuk isian drum, namun karena tak bisa berperan penuh, Ari berusaha mencari dua personel lain. Bergabunglah Tut De, mantan drummer Bintang yang sudah kembali ke Bali, dan Gung Aax, bassist yang turut mengiringi Nanoe Biroe. Awalnya, Agung Aax dan Tut De mau sebagai additional player saja. Seiring waktu dan merasa cocok, jadilah kemudian mereka sebagai bagian dari The Pewe.

Dikatakan, sesungguhnya “Godogan” dan “Memitra” sudah tercipta sejak lama. Bahkan bukan hanya dua, tapi 9lagu sudah digarap sejak 2012 ketika Ari kerap jamming bersama Agung Sobag. Namun karena kesibukan, baru di tahun 2017 lagu-lagu tersebut direkam semuanya sekaligus, tanpa proses latihan.

“Mungkin ini yang membedakan kami dengan band lain, yang biasanya bikin lagu, latihan dulu, baru rekaman. Kalau kami sebaliknya, rekaman dulu baru latihan. Setelah bikin lagu kami langsung masuk studio untuk rekaman, proses aransemen kami garap semua di sana dalam waktu singkat  untuk 9 lagu,” jelas Ari.

Lagi-lagi karena kesibukan lain, materi rekaman tersebut sempat didiamkan hingga akhir 2019 kembali diseriusi untuk menggarap kembali semuanya dengan lebih rapi. Dua lagu “Godogan” dan “Memitra” juga dibuatkan video klip dalam waktu singkat, digarap videographer Natha dari Nava pro.

“Untuk awal, kami rilis dua lagu dulu. Rencana pertengahan tahun ini baru akan dirilis format album penuh berisi 10 lagu. Selain itu beberapa lagu lagi juga akan dibuatkan video klip,” tambah Ari.

Selain proses terbentuk yang berbeda, Ari pun berusaha untuk menampilkan sesuatu yang berbeda dari penggarapan lagu maupun warna musik. Terlebih mengingat masing-masing personel punya pengalaman bersama band lain, tentu sebisa mungkin saat bersama The Pewe tak ada kesan band lain yang tertinggal.

Hal unik dan menarik lain, baik di media promo maupun video klip, hanya Ari PW dan Agung Sobag yang terlihat jelas dari depan. Sedangkan Agung Aax dan Tut De menghadap ke belakang, dan kebetulan sama-sama berkepala plontos. Jadilah kebetulan ini sebagai gimmick sekaligus ciri khas The Pewe. (231)

The Pewe

Exit mobile version