GRUP band reggae Bali The Small Axe akhirnya merilis album perdana yang diberi judul “Tep Mekenyem”. Acara peluncuran digelar Senin (21/5) di Stel Peleng Café, Denpasar, ditandai dengan pemutaran video kli “Te Mekenyem dan satu pertunjukan khusus. Ada alasan tersendiri, mengapa Small Axe baru merilis album, cukup lama sekitar 8 tahun setelah terbentuk.
Menurut Goes Ndut, sang vokalis, Small Axe baru sekarang merilis album, semata-mata karena ingin menjaga kualitas. “Rilis album ini bukan karena ada ambisi, kami tidak ada target khusus, kami hanya berusaha berkarya. Saya pribadi sudah belasan tahun di musik, 8 tahun nge-band di Small Axe, nah saya pikir sampai kapan kami mau membawakan lagu cover? Jadi kami semangat untuk menampilkan karya sendiri,” jelasnya.
Goes Ndut menambahkan, lagu andalan sekaligus judul album “Tep Mekenyem” dibuat berdasarkan realitas kehidupan masyarakat sekarang. Lewat lagu ini, Small Axe ingin menyampaikan pesan, apapun yang terjadi dalam hidup ini, selalu hadapi dengan senyuman. Apapun masalah yang dihadapi, kita tidak perlu melihat ke belakang. Hadapi dengan senyum,” katanya.
Album “Tep Mekenyem” yang memuat delapan lagu diedarkan dalam bentuk audio CD. Keseluruhan lagu dibawakan dengan lirik berbahasa Indonesia, Inggris dan Bali. Menariknya, dua lagu tradisional Bali yang sudah banyak dikenal, “Putri Cening Ayu” dan “Cakup-Cakup Balang” dimainkan dengan aransemen baru dalam nuansa reggae. “Kenapa kami juga masukkan lagu lama, kami ingin mengingatlan khalayak kalau sesungguhnya sedari dulu kita sudah punya karya seni music yang perlu dilestarikan,” ujar Goes Ndut..
Di jajaran grup musik Bali, The Small Axe termasuk adalah salah satu band yang konsisten berada di jalur reggae. Walaupun personelnya punya latar belakang bermusik yang berbeda-beda, dari p samai rock. Sedari awal, mereka sudah menyatakan niat untuk berpartisipasi, turut menyumbangkan karya dalam terhadap perkembangan musik khususnya di Bali. Sebelumnya tahun 2017 band ini sudah pernah mengeluarkan single dan video klip berjudul “Be Happy”. Disusul single kedua berjudul “Om Nama Siwa” yang dirilis awal 2018. Dua single ini juga dimauskkan di album “Te Meknyem”
The Small Axe yang dibentuk 2010 awalnya beranggotakan 5 orang, Goes Ndut (lead vocal), Tut Na (keyboard dan backing vocal), Samusu (gitar dan backing vocal), Eka (drum) drum, dan Cuplis (bass) bass. Pada tahun 2017 Cuplis memutuskan untuk keluar dan saat ini posisinya digantikan oleh Kadek. Nama The Small Axe sendiri artinya “kapak kecil” yang bermakna sebuah band kalau ingin solid dan bertahan harus melalui sebuah proses dan pembelajaran dari hal-hal kecil untuk menjadi besar dan tetap rendah hati. Dengan satu keyakinan, proses dan pengalaman yang dihadapi pasti akan menghasilkan sesuai dengan harapan. (231)