
UMUMNYA, pertunjukan seni musik digelar malam hari. Terlebih lagi untuk satu pementasan khusus yang menampilkan pertunjukan berkelas. Lalu bagaimana kalau musik dan nyanyian digelar di siang pada hari kerja, di siang bolong pula?
Itulah yang dilakoni kelompok Nyanyian Dharma, yang didaulat mengisi pergelaran seni yang digagas Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Senin (21/7). Tampil di pangging Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, tempat duduk yang tersedia terisi tak sampai dua per tiga. Itu pun sebagian diisi oleh PNS yang “diutus” oleh instansi masing-masing untuk menghadiri acara.
Walau begitu, kondisi yang sesungguhnya kurang menguntungkan tersebut tidak mengurangi semangat penyanyi dan musisi pendukung Nyanyian Dharma untuk tampil maksimal. Pertunjukan Nyanyian Dharma yang didukung Trie Utami, Ocha, Anggie, Agung Wirasutha, Wicaksana, Mang Gita, Gde Kurniawan (gitar), Dodi Sembodo (bass), Rico M. (keyboard) dan Denny Surya Idrum), mengalir dengan mulus selama 90 menit. Minus Dewa Budjana yang tidak bisa bergabung, tembang penyejuk rohani dilantunkan mulai dari “Om Swastiastu”, “Ampurayang”, “Karma”, “Caka”, “Saraswati”, “Kidung Nusantara”, “Gayatri Mantram” dan ditutup dengan “Tat Twam Asi”.
“Ketika dunia makin panas, apa yang kami persembahkan melalui lantunan musik dan lagu ini mudah-mudahan bisa menjadi embun penyejuk. Mungkin bukan hanya setitik, tapi seember, bahkan kalau mungkin menjadi gerimis hujan yang menyejukkan semuanya,” ujar Trie Utami di sela-sela acara yang juga diramaikan oleh Bondres Rare Kual.
Nyanyian Dharma merupakan kelompok seniman yang menaruh perhatian terhadap isu global mengenai perdamaian, saling mengasihi, dan hidup harmonis di alam semesta. Mereka menciptakan lagu-lagu dengan akar konsep Hindu, dan berbagi dengan cinta dalam komposisi musik dunia universal. Nyanyian Dharma didukung oleh seniman profesional yang sudah berpengalaman, bergabung bersama dengan satu misi besar untuk berbagi hidup dalam damai dan harmonis kepada dunia.
Selain di dalam negeri, Nyanyian Dharma pernah mengisi sejumlah panggung pertunjukan di beberapa negara seperti India, Amerika¸ dan Eropa dengan menampilkan lagu-lagu dari Nyanyian Dharma sebagai komposisi alternatif dari Asia untuk yang berhasil menggabungkan beragam kekayaan komposisi musik dengan syair Dharma yang bermakna universal dan mendalam. *adn