06/09/2025
BEHIND THE MUSIC tampilkan di SLIDESHOW

Tak Ada Kata Terlambat untuk “Tresna Sing Kepalasan”

Tut Gambronk

KALAU ada yang mengatakan tak ada istilah untuk terlambat untuk belajar, kiranya yang ini tak ada istilah terlambat untuk masuk dapur rekaman. Ya, Tut Gambronk, baru saja meramaikan belantika musik pop Bali dengan merilis lagu berjudul “Tresna Sing Kepalasan’. Ini kali pertama ia rekaman dan mempublikasikan nyanyiannya, saat usia sudah memasuki kepala 5.

“Ngga masalah, kalau ditanya perasaan, ya saya merasa sangat puas. Karena ini sempat menjadi cita-cita saya kecil. Kesannya terutama membuat happy dan santai, semoga pendengar juga terkesan,” ujar Tut Gambronk.

Mengusung lagu bercorak pop modern, rekaman pertama Tut Gambronk tak lepas dari peran penyanyi Benny (vokalis Crazy Horse) sebagai pencipta lagu dan Gung Edi (mantan personel Punk Kwala Band yang juga personel Badenk) yang menangani rekaman dan aransemen musik.

“Dalam satu acara, saya bertemu Benny dan Gung Edi. Waktu itu saya sempat nge-jamz dan menyanyikan lagu Manis Manesin punya Joni Agung. Mulai saat itu Benny tertarik bikinin saya lagu. Bahkan ia sempat nyeletuk, suud medagang mobil jeg jadi penyanyi den,” tutur Tut Gambronk menirukan ucapan Benny.

Lagu “Tresna Sing Kepalasan” yang dimainkannya bersama Jambrock mengandung satu pesan, bahwa kalau seseorang sudah punya pasangan, setialah pada pasangan, sing Kepalasan atau tak terpisahkan hingga akhir hayat. Hal ini juga bisa menjadi semacam refleksi melihat cukup tingginya angka perceraian saat ini.

Meskipun baru pertama kali rekaman, pria bernama asli Ketut Wardana ini bukan baru kali ini kenal dengan musik. Di tahun 90-an, pria kelahiran Perean, Tabanan, 31 Desember 1967 ini sudah bersentuhan dengan musik. Bersama teman-teman, ia sering nge-jamz dengan teman teman di bar atau kafe di kawasan Kuta. Namun kesempatan untuk rekaman baru benar-benar terwujud saat ini, di tengah-tengah kesibukannya berwira usaha.

Baca Juga:  Bangkit Lagi, Dramas Luncurkan Mini Album “Kembali”

“Harapan say asih, kalau bisa lagu pop Bali lebih kuat berbicara di tingkat nasional seperti lagu Jawa dan lainnya di Indonesia. Untuk itu tentu harus berusaha dengan membuat karya yang kualitasnya lebih baik lagi,” tandas Tut Gambronk. (231)

Tut Gambronk dan Gung Edi