Home Nasional Sweet Potatoes Jagokan “Badai tak Berujung”
Nasional tampilkan di SLIDESHOW

Sweet Potatoes Jagokan “Badai tak Berujung”

Sweet Potatoes

GRUP musik asal Legian, Kuta, Sweet Potatoes meluncurkan lagu berikut video musik “Badai tak Berujung”. Mendengar judulnya, mungkin banyak yang mengira tema lagu ini tak jauh dari masa pandemi yang berpengaruh luar biasa terhadap kehidupan masyarakat di daerah pariwisata seperti Kuta. Padahal ini adalah kisah cinta sepasang anak muda yang harus berakhir dengan perpisahan.

“Ceritanya bagaimana sepasang kekasih harus menyudahi hubungan mereka karena tak bisa bersatu, karena masalah beda keyakinan, tidak disetujui keluarga,” jelas Ivan, vokalis Sweet Potatoes.

Kepada wartawan yang menghadiri peluncuran single “Badai tak Berujung” di angkringan ULL, Legian, Rabu (28/10), Ivan didampingi seluruh personel band menjelaskan lagu yang digarap selama sebulan ini menjadi dijagokan setelah mengamati respons dari penikmat musik.

Awalnya, “Badai tak Berujung” sebagai single ke-2 Sweet Potatoes setelah “Sunshine” sempat diperdengarkan melalui platform musik digital seperti Spotify, sebelum diluncurkan secara resmi. Ternyata lagu ini mendapat sambutan yang lebih baik, hingga akhirnya diputuskan untuk dibuatkan video klip.

Dengan nuansa kuat musik awal 2000-an, Sweet Potatoes mencoba membangun karakter sendiri baik dari pemilihan nada maupun gaya menyanyi sang vokalis sebagai frontman grup. “Bisa dimaklumi, Ivan sebagai vokalis berawal dari lagu pop Bali sedari kanak-kanak. Ketika Sweet Potatoes memutuskan untuk membawakan lagu berbahasa Indonesia, awalnya masih cukup terasa kesan penyanyi lagu Bali terutama cengkoknya masih ada. Setelah kami berproses dan mencoba mengarahkan, syukurlah kesan itu bisa dilepaskan,” jelas Krisnawan, bassist Sweet Potatoes.

Grup musik yang didukung lima personel seumuran ini terbentuk 2018 saat pertama kali tampil untuk festival akustik. Meraih juara I dan kategori vokalis serta gitaris terbaik, akhirnya membuat Gde Bagus Ivan Antoni (vokal), Sultan Vedronan Julio Harahap (gitar/vokal latar, Made Krisnawan Dwi Putra (bass), dan Putu Raka Narayana Prasetya (drum) makin semangat dan memantapkan diri untuk berkarya. Sembari membuat lagu sendiri, merekapun unjuk kebolehan di berbagai ajang kompetisi. Belakangan, mereka menambah satu personel lagi, I Gede Reza Ardika untuk posisi pemain keyboard.

“Target kami, akhir tahun ini bisa merampungkan album yang akan kami rilis secara digital. Tapi sebelum itu, kami akan merilis satu single lagi nanti,” tambah Krisnawan.

Soal pemilihan nama Sweet Potatoes, Ivan Antoni  yang tak lain putra dari penyanyi pop Bali, D’ Antoni mengaku sesungguhnya tak ada makna khusus. Sekalipun sweet potatoes adalah ubi yang rasanya manis dan tumbuh subur di dalam tanah, tak ada kaitan makna ke arah sana. “Ya semata karena nama ini menarik dan enak saja diucapkan,” kilahnya.

Terhadap pemunculan grup Sweet Potatoes, Wakil Bupati Badung, Drs. I Ketut Suiasa, S.H. yang berkesempatan hadir menyaksikan peluncuran “Badai tak Berujung” mengaku bangga dan sangat mendukung kiprah anak muda yang positif seperti di jalur musik.

“Mereka adalah anak-anak kami. Mereka milik masyarakat Badung, milik Pemkab Badung. Tentu kami sangat mendukung aktivitas mereka. Mudah-mudahan setelah kondisi pandemi berlalu, jadi jika ada kesempatan dalam acara-acara yang digelar Pemkab Badung, mereka pasti kami tampilkan,” demikian Wabup Badung. (231)

Exit mobile version