06/09/2025
Bali News

“Stress Healing” ala Tasya Putri, Nyanyi dan Rilis Rekaman

Tasya Putri

MUSIKBALI.COM – Padatnya aktivitas atau kesibukan sehari-hari dapat membuat jenuh bahkan stres. Tidak terkecuali pada remaja, anak muda, seperti pelajar dan mahasiswa. Kalau ditanya bagaimana seorang Tasya Putri melepas penat atau stress healing di tengah beragam kesibukan, jawabannya adalah menyanyi dan merekam lagu.

“Kalau ditanya korelasi antara hobi menyanyi dengan masalah mental, menurut saya menyanyi adalah salah satu cara untuk stress healing,” ujarnya di sela-sela peluncuran video musik lagu perdananya Sunrise di Tulamben,  yang digelar di Happy Puppy, Denpasar, Jumat (18/4).

Bukan tiba-tiba saja dara yang belum lama menyelesaikan Pendidikan di Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana ini menyanyi dan mencoba merilis rekaman. Sejak kecil, Tasya Putri sudah suka menyanyi. Saat remaja ia juga tertarik menggeluti musikalisasi puisi melalui kelompok teater di sekolah.

Menariknya, bukan hanya dia, tiga adik-adiknya juga suka menyanyi bahkan sudah terlebih dahulu merilis rekaman. Diawali Rivia Laksita yang sudah memiliki tiga rekaman, Jendela, Cardigan, dan Mutiara Nusantara. Disusul Kartika Indivara dengan lagu Sembah Subhakti, dan Varistha Anantalaksmi dengan lagu Rare Bali.

“Kenapa mereka yang duluan merilis rekaman, ya karena kesibukannya kan berbeda-beda. Bahkan rilis Sunrise di Amed juga tertunda cukup lama karena kesibukan kuliah,” jelas penyanyi bernama lengkap Ni Luh Putu Saswatasya Widha Putri, S.Ked. ini.

Saat disodorkan lagu Sunrise di Amed ciptaan Gede Kurniawan, Tasya Putri mengaku sudah tertarik. Alasannya sederhana saja, karena ia memang memiliki kecintaan kuat terhadap alam. Apalagi dalam pandangannya, keindahan alam di pantai Amed dan sekitarnya begitu indah dan suasananya sangat tenang dan masih alami.

Proses rekaman ditangani Ketut Sila dari Silahome Studio yang berupaya memunculkan karakter vokal Tasya Putri dalam balutan musik pop kekinian. Begitu kelar rekaman, penggarapan video music segera dikebut awal tahun lalu dengan lokasi langsung di pantai Amed.

Baca Juga:  “Sing Salah Pilih”, Ada Pantun ala Widi Widiana-Dek Ulik

“Ya karena kesibukan kuliah juga koas yang sekarang memasuki tahun kedua, proses rilisnya tertunda setahun lebih dan baru bisa dilangsungkan sekarang,” jelasnya sembari berharap dengan menyanyikan lagu tentang pantai Amed dapat turut membantu lebih memperkenalkan daerah kunjungan wisata ini ke masyarakat luas bahkan mancanegara.

Video musik “Sunrise di Amed” nyanyian Tasya Putri

 

Si sulung, putri pasangan Dr. dr. I Putu Eka Widyadharma, M.Sc, Sp.S(K) dan dr. Kadek Trisnadewi, M.Biomed (AAM) ini sudah menunjukkan minat besar dalam bidang tarik suara sejak kanak-kanak. Bakat tersebut kemudian diasah melalui latihan vokal di Bali Music Centre, yang menjadi titik awal pertumbuhannya dalam hal keberanian tampil di depan publik.

Kecintaan pada dunia seni membawa sosok kelahiran Yogyakarta, 26 Februari 2002 ini bergabung dengan tim Musikalisasi Puisi Teater Angin di SMAN 1 Denpasar. Bersama tim ini, Tasya menorehkan prestasi pertamanya dalam ajang lomba musikalisasi puisi. Sejak saat itu, ia semakin aktif mengikuti berbagai kompetisi, bahkan ketika sedang menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Tasya berupaya mengembangkan diri baik di dunia akademik maupun di dunia seni dan membuktikan sebagai seorang calon dokter tidak menghalangi seseorang untuk tetap berkarya dan berprestasi di bidang lain. (231)