
BAGI grup band Pherona, membuat lagu baru dan merekamnya, bukan sekadar asal ada karya. Lebih dari itu, bagaimana selalu berusaha menampilkan hal baru atau yang berbeda dari sebelumnya. Ini pula yang mereka lakukan untuk lagu terbaru Starseed yang dirilis akhir pekan ini.
Menurut Vera, sang keyboardist sekaligus pencipta lagu, berbeda dengan karya-karya yang terdahulu, kali ini Pherona melakukan eksplorasi dengan memasukkan efek suara yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Di lagu ini Pherona menceritakan bercerita tentang pencarian jati diri di tengah riuhnya drama kehidupan.
“Menggunakan analogi sederhana pada salah satu liriknya, lagu ini membawa pesan bahwa semua orang memiliki kebebasan untuk menyadari tujuan hidup mereka dan mampu mewujudkan impian yang mereka miliki,” demikian Vera.
Hal menarik lainnya, untuk lagu Starseed, seluruh personel Pherona — Andra (drum), Ary (vokal), Taufan (gitar), Yoyo (bass), dan Vera (keyboard) – turun tangan, melakukan kolaborasi untuk menciptakan aransemen yang harmonis.
“Di lagu ini kami coba masukkan sedikit unsur midwest emo di bagian intro dengan suara gitar yang twinkly. Walaupun lirik lagu Starseed tergolong surealis dan agak berat namun kami ingin memberikan kesan yang ceria,” jelasnya.
Kreativitas juga dilakukan Vera, sang keyboardist yang ia banyak melakukan eksperimen pada suara strings di lagu ini. Dalam pandangannnya, jenis suara ini dapat mendukung Starseed mengalir sebagai latar belakang. Begitu pula pada bagian intro dan akhir lagu dimasukkan aransemen efek suara yang memberikan kesan outer space.
“Intinya lagu Starseed terdengar memiliki lebih banyak variasi dan dapat dibedakan dengan lagu-lagu Pherona yang sebelumnya,” tambah Yoyo, bassist Pherona.
Hasil akhir rekaman lagu Starseed tak lepas dari peran Gung Sinchan, gitaris band Ludicia. Sedangkan artwork untuk single ini digarap langsung secara manual oleh Andra sang drummer, yang menampilkan metafora dari seseorang yang merasa dirinya alien atau pendatang di bumi, dimana ia merasa asing dengan tempat ia hidup.
“Semoga lagu ini dapat mencapai hati para pendengar dan pesan yang tersirat dalam lagu ini beresonansi dengan apa yang sedang para pendengar alami atau rasakan,” harap Ary, vokalis Pherona.
Nama Pherona diambil dari salah satu karakter anime Onepiece yang memiliki kemampuan mengendalikan emosi lawannya. Nama ini dipilih dengan harapan, dapat menghasilkan musik yang bisa mempengaruhi emosi pendengarnya.
Terbentuknya band ini berawal dari keinginan Gung Yo (bassist) untuk membentuk band lagi setelah keluar dari band sebelumnya. Ia pun mengajak rekannya, Andra (drummer) yang juga vakum dari band sebelumnya. Berdua mereka melengkapi formasi dengan mengajak Topan sebagai gitaris, hingga memproklamirkan Pherona di tahun 2016.
Posisi vokalis Pherona sempat diisi beberapa nama, namun akhirnya klop dengan Ary, yang warna vokalnya dirasa sesuai dengan karakter musik Pherona. Terakhir, saat penggarapan album Step Up, Pherona resmi menambah personel baru, Vera, yang mengisi permainan keyboard. (231)