22/10/2025
MUSIC EVENT tampilkan di SLIDESHOW

Serunya Bincang Musik Kupas “Tears and Blood”

Obrolan Octav Sicilia dan Ras Muhamad seputar “Tears and Blood”

SETELAH memperkenalkan lagu “Tears and Blood” awal Maret lalu, Octav Sicilia dan Ras Muhammad akhirnya tampil live pertama kali membawakan lagu yang juga diperkuat oleh paduan suara Voice of Bali tersebut. Penampilan mereka dikemas dalam satu acara seru, santai dan intim bertajuk Bincang Musik di Gentleman Garage di Sidakarya, Denpasar.

Seperti namanya, acara yang ditayangkan secara langsung, live streaming di Youtube dan Instagram tersebut tak hanya menampilkan live music namun juga diawali dengan bincang musik yang mengupas seputar proses kreatif rekaman lagu “Tears and Blood” juga pembuatan video musiknya.

Secara bergantian, Octav dan Ras Muhamad, juga perwakilan Voice of Bali dan sutradara video musik Erick Est. memaparkan ide-ide mereka dalam satu bincang-bincang santai yang dipandu oleh Made adnyana. Selain itu turut memberikan komentar sejumlah awak media dan tokoh masyarakat

Kepada sejumlah penonton yang langsung hadir di lokasi, Octav mengaku ini kali pertama ia menyanyi, dan itu untuk lagu ciptaannya sendiri. “Selama jadi penulis lagu, saya belum pernah menyanyi, karena nggak pede, tidak percaya diri, Kalau sekarang pede, ya karena terpaksa. Terpaksa urusan dapur,” ujar Octav sembari tertawa.

Ia kemudian menegaskan, yang pasti ketika pandemi berkepanjangan, saat itulah ia merasa terpanggil untuk berkarya lagi. Walau sebetulnya “Tears and Blood” sudah ada jauh sebelum pandemic datang. Octav juga mengatakan sempat berpikir dan berusaha mencari penyanyi untuk membawakan satu komposisi baru, perpaduan musik yang mungkin belum pernah ada di Indonesia. Namun karena tak kunjung mendapatkan vokalis seperti yang diinginkan, ia memutuskan untuk menyanyikan sendiri “Tears and Blood”.

Di sisi lain Ras Muhamad mengaku senang bisa berkolaborasi dengan Octav dan mementaskan “Tears and Blood” secara live. Ia sendiri memahami sudah setahun lebih musisi dan mereka yang hidup dari dunia hiburan tak hanya kesulitan masalah penghasilan namun juga kesulitan dalam berkreasi.

Baca Juga:  “Depang Beli Pedidi”, Salam Perkenalan Gus Dwipa

“Ya pentas ada sih walau ngga banyak, satu dua ada, tapi ya main di tempat-tempat kecil dengan jumlah penonton terbatas di bawah 50 orang. Tentu situasinya berbeda, karena lain ketika seorang musisi tampil di panggug besar dengan ribuan penonton, auranya beda,” ujar Ras.

Menurut Nyoman Putrawan, ST., pemilik Gentleman Garage, sebetulnya tempat yang ia kelola sudah ada sejak tiga tahun silam. Namun setahun terakhir saat pandemi, ketika banyak musisi dan anak muda kehilangan tempat untuk berkreasi, ia terpikir untuk menjadikan GG sebagai tempat ngumpul dan wadah kreativitas.

“Kami memang tidak menjadikan GG sebagai tempat dengan konsep resto. Lebih ke tempat ngumpul untuk ngobrol, membicarakan ide-ide, sambil mendengarkan musik. Makanya kami beri nama program Bincang Musik. Setahun terakhir kami juga mulai membuka sanggar untuk tempat berkumpul para musisi, bukan tak mungkin ke depannya juga untuk seni lainnya,” jelasnya.

Nyoman Gede Sudiantara alias Punglik, salah satu tokoh masyarakat yang berkesempatan hadir memberikan apresiasi atas program Bincang Musik di Gentleman Garage. “Ini sangat bagus. Karena dalam masa pandemi ini terlalu banyak aturan yang juag tak bisa kita persalahkan karena memang situasi global. Namun di sisi lain kondisi ini jangan membunuh kreativitas seniman,” ujarnya.  

Menurutnya, seniman punya jiwa bebas kerkreasi, implikasi secara kejiwaan untuk berkreasi. Ia memberi contoh musisi nasional seperti Iwan Fals, Leo Kristi, Gombloh, lagu-lagu ciptaannya banyak menyampaikan kritik, karena mereka adalah seniman yang muncul akibat kondisi.

“Dengan adanya tempat seperti Gentleman Garae ini adalah sarana, namun tetap mengacu, ada aturan hukum. Selama mengacu pada protokol kesehatan, tetap beri ruang seniman untuk berkreasi, sehingga kreativitas tak terbunuh,” demikian Punglik. (231)

Baca Juga:  Bakat "Drummer" Bali tak bisa Diremehkan
Octav dan Ras Muhamad usai tampil