BUKAN latah atau sekadar ikut-ikutan, solois Naya meluncurkan satu lagu pop Bali berjudul “Rahajeng Galungan Kuningan”. Selain ingin turut memeriahkan suasana menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, ia pun berharap karyanya ini bisa menjadi ikonik atau kerap dinyanyikan terutama menjelang hari raya umat Hindu yang jatuh tiap enam bulan penanggalan Bali tersebut.
“Awalnya saya mendapat semacam tantangan dari salah satu perusahaan transportasi online untuk bisa membuat satu lagu tentang Galungan dan Kuningan. Mereka akan support termasuk untuk menyebarluaskan lagu ini. Dalam waktu sekitar dua minggu, mulai dari proses pembuatan lagu, rekaman hingga pembuatan video klip bisa diselesaikan,” ungkap Naya kepada wartawan di Denpasar, Minggu (15/2).
Penyanyi yang angkat nama dengan lagu “Pertama Ketemu” ini tak memungkiri, sudah banyak lagu dengan tema Galungan dan Kuningan yang dibuat. Ia pun mengatakan secara substansi lagu ya tidak jauh dari semangat dan kesan hari raya. Namun jelas ada yang berbeda dari lagu dengan tema sejenis. Kalau biasanya lagu pop Bali tentang Galungan dan Kuningan digarap dengan musik tradisional dan kental dengan nuansa tradisi, Naya pun mencoba berbeda.
“Kemasan musiknya dibuat lain, lebih cenderung ke pop modern. Selain itu kalau di lagu sebelumnya saya bermain akustik, untuk lagu kali ini full band,” jelasnya.
Lagu “Rahajeng Galingan Kuningan” menjadi karya cipta kedua Naya yang direkam setelah “Pertama Ketemu” lebih dari setahun silam. Lagu ini juga menjadi penyela sebelum rilis karya pop Naya berikutnya, hingga target merilis album penuh tahun ini.
Meskipun terbilang pendatang baru di dunia rekaman lagu pop Bali, Naya bukanlah pemula untuk urusan olah vokal dan musik. Sejak masih duduk di bangku SMP, pria bernama lengkap I Gede Arthanaya ini sudah mulai berkecimpung di musik, diawali dari band pensi di sekolah. Berlanjut kemudian mencoba ikut berbagai kompetisi menyanyi solo maupun band. Dukungan orangtua, guru dan sahabat kian menguatkan tekadnya untuk menggeluti musik.
Bersama teman-temannya, jebolan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) IKIP PGRI Bali ini sempat membidani grup band indie Asteray bahkan mengeluarkan mini album. Sebagai solois ia juga kerap mengikuti lomba-lomba lagu pop Bali dan Indonesia, dan beberapa kali menjuarainya. Sebut saja seperti Bintang Radio Indonesia juara provinsi di tahun 2012 dan 2013. Bahkan namanya sempat masuk 15 besar nasional. Untuk lagu pop Bali, Naya juga sempat mendukung album kompilasi IKIP PGRI bali dengan membawakan lagu “Sayang Sing Mecarang” ciptaan Mang Gita.
“Kalau ditanya mengapa memilih lagu pop Bali, karena lagu Bali sudah tidak asing lagi bagi saya. Selain itu saya ingin melestarikan bahasa Bali kjususnya dalam seni do bidang lagu. Seperti tugas saya saat ini sebagai penyuluh bahasa Bali pada Dinas Pendidikan provinsi,” papar pria yang bersama band GLo masih kerap mengisi pentas musik untuk berbagai acara dan pesta. (231)