TETAP semangat dalam berkarya di tengah keterbatasan, itulah yang selalu digemakan Individe, grup pengusung lagu berbahasa Bali. Menutup 2016, beberapa waktu lalu mereka merilis video klip untuk satu lagu baru berjudul “Balikan”. Selain ditayangkan di televisi lokal Bali, video ini juga sudah dipublikasikan melalui media sosial.
“Untuk pembuatan video klip ini kami mencoba berkarya sendiri tanpa bantuan atau menyewa seorang fotograper maupun juru kamera. Sedangkan untuk alat musik seperti drum, gitar dan lainnya, kami didukung komunitas GMC (Gerih Musik Comunitas). Komunitas ini didukung 23 grup musik teermasuk kami,” jelas Gung Win, bassist Individe.
Ditambahkan, dengan terus berkarya, menciptakan lagu, mereka mencoba menyalurkan hobi dalam bermusik. Selain itu Individe kini memiliki formasi baru dengan masuknya pemain keyboard, Suta. Diharapkan masuknya Suta dapat makin memperkuat permainan Yudha sebagai (vokal, gitar) mengajak tiga rekannya, Mantara (gitar melodi), Gung Win (bass) dan Dandy (drum).
Individe dicetuskan sejak 2015, bermula dari kebiasaan nongkrong atau berkumpul dengan teman-teman yang punya hobi sama, menghasilkan satu gagasan untuk berkarya. Pun bagi sejumlah anak muda dari desa Gerih, Abiansemal, Badung. Karena sering berkumpul dan menyanyi-nyanyi, mereka pun akhirnya mencoba membentuk satu grup band sekaligus membuat karya sendiri. Jadilah Individe, satu nama yang menambah panjang deretan band musik rock dengan lirik berbahasa Bali. Tujuan utama mereka, ingin turut melestarikan musik rock Bali dan budaya berbahasa Bali melalui lagu. Lagu “Sing Nyidang Nyalanin” yang dirilis pertengahan tahun ini menjadi karya pertama Individe, disusul yang baru saja dirilis, “Balikan”. (231)