TUT Asmara, penyanyi lagu pop Bali yang sudah berkiprah sejak akhir tahun 1990-an, muncul lagi dengan rekaman tunggal. Rabu (25/8) ia meluncurkan single terbaru sekaligus video musik berjudul “Truna Bali”. Walau terbilang sebagai penyanyi senior, ia mengaku sempat kagok saat rekaman lagi.
“Prosesnya jadi terasa agak rumit. Apalagi mengolah penampilan agar menyesuaikan dengan tema lagu. Selain itu kagok juga, karena lama nggak pernah rekaman, take vokal juga suting video klip, jadi seperti terasa kaku semua. Ya … harus belajar lagi,” jelas Tut Asmara kepada mybalimusic.com.
Meskipun saat ini makin banyak bermunculan penyanyi pendatang baru, Tut Asmara mengaku tetap semangat untuk berkiprah di belantika musik pop Bali. Terlebih lagi melihat banyak penyanyi lama seangkatannya masih aktif dan masih banyak digemari,
“Tergugah saja melihat teman-teman yang masih aktif di lagu pop Bali. Makanya saya coba ikut lagi. Walau jujur sebenarnya sempat merasa malu juga,” kata pria yang juga membentuk Trio Januadi serta Dua Januadi ini.
Meskipun rekaman baru, Tut Asmara mencoba untuk tetap “setia” dengan gaya lagu pop Bali yang terkesan lawas. Karenanya pilihan jatuh pada lagu “Truna Bali” ciptaan Gung Galih yang sudah ada di tahun 2000. ”Lagu jaman dulu, kanggoin,” kilah sosok produser yang cukup banyak mewarnai perjalanan lagu pop Bali dengan karya-karyanya di bawah label Januadi Record ini.
Ini bukan kali pertama Tut Asmara membawakan lagu pop Bali bernuansa lama. Sebelumnya, setahun silam ia bersama Tison mendaur ulang lagu “The Kopi Susu” yang sempat melejitkan namanya di belantika musik pop Bali sekira dua decade silam. Ia pun metasa kalau harus mencari lagu baru yang pas, sesuai dengan karakter vokal dan sebagainya, agak susah. Karena itu ia pun melirik lagu pop Bali gaya lama, tapi tentu saja musiknya digarap dengan nuansa kekinian. (231)
