
MENYEBUT nama KIS, penikmat musik pop Bali akan teringat musik dan lagu dengan lirik khas ala Tu Krisna dan kawan-kawan. Lalu seperti apa jadinya ketika KIS memutuskan untuk membuat satu lagu dengan tema hari raya umat Hindu di Bali?
Inilah yang dilakukan KIS, yang merilis single berjudul “Ragaku” menjelang hari raya Galungan dan Kuningan. Lagu bertema hari raya yang pertama mereka rampungkan ini mulai dipublikasikan melalui media sosial dan radio-radio, Sabtu (4/6) dan acara peluncuran akan digelar seminggu berikutnya, 11 Juni mendatang di Pubas Café, Ubud.
Judul Ragaku tak lain singkatan dari rahajeng Galungan lan Kuningan. Pemunculan lagu ini menandai persiapan KIS untuk rilis album penuh baru yang direncanakan kelar akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan. Terakhir, mereka merilis alnum Teman Sahabat Hati lima tahun silam.
Menurut Tu Krisna, frontman KIS, lagu Ragaku sebenarnya sudah dipersiapkan sejak lama, hanya menunggu momen yang tepat. Ia pun berharap lagu ciptaannya ini dapat menjadi “lagu wajib” untuk selalu diputar menjelang hari raya Galungan dan Kuningan.
“Sepengetahuan saya sangat sedikit pilihan lagu yang bertemakan hari raya khususnya hari raya umat Hindu di Bali. Tidak seperti lagu-lagu hari raya agama lain yang sangat byk banyak pilihannya untuk dijadikan lagu tema saat hari raya. Ya … ini sekalian ini juga menantang diri, bisa ngga bikin lagu bertemakan tradisi,” ujar Tu Krisna kepada mybalimusic.com.
Diakui, memang sudah ada beberapa band dan penyanyi yang juga membuat lagu tentang galungan dan Kuningan, tapi masih sedikit. Agar berbeda, KIS yang masih didukung Krisna Purpa (vokal dan gitar), ADP (drum), Putu Karna (gitar) dan Angga (bass) mencoba memotret sisi lain dari hari raya ini, dengan memunculkan lirik yang lebih mengarah ke pesan-pesan kesederhanaan merayakan hari raya.
“Pesannya lebih ke makna hari raya, bukan hanya ritualnya saja. Selain itu juga kualitas berkumpul sama kelurga yang saya rasa kurang di Bali, karena kebanyakan sibuk mebanten kemu mai. Jadi untuk lagu Ragaku, kami mencoba untuk lebih ke tema memaknai hari raya, dibalut dengan musik yang simpel ala KIS,” demikian Tu Krisna. (231)