06/09/2025
BEHIND THE MUSIC tampilkan di SLIDESHOW

Piringan Hitam Pertama dari Navicula

KETIKA banyak yang bertanya-tanya apakah rekaman musik secara fisik masih ada yang memproduksi dan laku dijual, sebagian penikmat musik malah mulai menikmati kembali sensasi musik tidak secara digital. Salah satunya melalui piringan hitam atau vinyl yang kembali diproduksi terutama untuk para kolektor.

Pertimbangan itu pula kiranya yang mendorong grup musik dari Bali, Navicula, untuk memproduksi dan merilis kembali album ke-11 mereka, Archipelago Rebels ke dalam format piringan hitam. Rekaman ini pun menarik perhatian ketika dirilis saat acara konser Music Celebration 2024 di Rumah Tanjung Bungkak di Denpasar, akhir Januari lalu.

Piringan hitam perdana Navicula ini memuat 14 lagu, termasuk tiga lagu yang sudah dirilis sebelumnya dan dibuatkan video klip, Dinasti Matahari, Kembali ke Akar, dan terbaru Cinta yang tak Biasa yang secara resmi dipublikasikan berbarengan dengan perilisan album vinyl ini.

Menariknya, selain format vinyl dengan kemasan elegan dan dicetak terbatas (hanya 300 keping), album special edition ini juga memuat 1 bonus track, History of Tomorrow, yang hanya ada di album format vinyl. Lagu ini tidak tersedia di album ‘Archipelago Rebels’ format lain yang telah dirilis sebelumnya, yaitu format CD, kaset, dan platform digital.

Kabarnya, tekad Navicula merilis piringan hitam juga sebagai respon atas desakan penggemar yang sudah lama menantikan album Navicula dalam format ini. Selain itu juga karena ingin memenuhi gairah bertumbuh-kembangnya komunitas kolektor dan minat penggemar muda atas rekaman format klasik seperti kaset dan vinyl di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. (231/*)

Baca Juga:  “I am King and Queen”, Lagu Egois Shelly Trisna