
BAGAIMANA rasanya bisa tampil di hadapan umum, membawakan karya sendiri, dan direspons baik oleh yang menonton? Kalau ini ditanyakan kepada Beni Kartini, dengan lugas ia akan berkata, ”Saya merasa percaya diri saja, bahwa ternyata bakat saya sejak kecil kini bisa jadi kebanggaan tersendiri” .
Itulahyang dirasakan wanita kelahiran Sepang, Busungbiu, Buleleng ini, ketika memperkenalkan lagu terbarunya “Sing Dadi Tawah”, Minggu (3/10) malam. Beni tak hanya tampil dengan santai, ia juga menikmati bisa tampil menyanyi live lagi disaksikan penggemar lagu pop Bali dan sejumlah penyanyi rekaman yang sudah punya nama.
“Lagu ini saya ciptakan sendiri. Berawal dari cerita teman yang mengeluh kalo dia punya pasangan yang suka asyik sendiri kalau di rumah. Kalau sudah di rumah tak boleh diganggu, dan kalau pingin apa saja tak boleh dibantah. Dari sanalah saya punya ide memberi judul Sing Dadi Tawah,” jelasnya.
Ini rekaman ke-3 Beni Kartini di belantika musik pop Bali setelah “Gegodan Hidup” dan “Pengancan Hidup”. Ihwal rekaman, wanita bernama lengkap di Ni Kadek Beni Kartini ini mengaku makin tertarik mendengarkan lagu pop Bali sejak sang suami yang seorang polisi tugas dinas di Bali, tepatnya di Polres Badung. Beni pun mengaku sebetulnya sejak kecil sudah membayangkan dan ingin rekaman, walau awalnya ingin rekaman lagu berbahasa Indonesia. “Sekarang kesempatan ada di tembang pop Bali, saya putuskan rekaman lagu berbahasa Bali saja dulu,” kilah ibu tiga anak ini.
Soal menyanyi dan menciptakan lagu bukanlah hal yang benar-benar baru bagi Beni Kartika. Selain aktif di paduan suara ibu-ibu bhayangkari, ia malah sempat membuat lagu khusus untuk pisah kenal Kapolres Badung.
“Saya suka menulis syair sejak masih sekolah, sering pula menjuarai lomba lagu lagu perjuangan. Sampai sekarang saya masih suka ikut lomba menyanyi, dan saya juga memang tertarik menjadi pencipta lagu,” Aktivitas Beni di bidang tarik suara tak menemui hambatan, karena keluarga sangat mendukung. Sang suami oke-oke saja, selama kegiatan yang ditekun positif, dan terpenting bsia membagi waktu untuk hobi, karya, dan kewajiban sebagai istri atau ibu rumah tangga. (231)