DI antara sekian banyak band indie di Bali yang timbul tenggelam, Painful by Kisses (PBK) termasuk yang tetap eksis. Bukan sekadar nama dan tim yang solid, band ini juga tak pernah sepi tawaran manggung. Bahkan hingga akhir tahun, mereka sudah memiliki jadwal manggung sampai ke luar Bali.
“Kebetulan PBK baru saja bikin tur bersama band dari Jakarta, Divide dan Thirteen. Cuma karena banyak personel mereka yang bekerja, jadi untuk jadwal tur cuma diambil akhir pekan saja,” ujar Febri, vokalis PBK kepada mybalimusic.com di Denpasar, Rabu (21/9).
Terakhir PBK turut tampil di Makasar, 18 September lalu. Jadwal berikutnya, Singaraja (23/9) dan Mataram, (24/9). Oktober mendatang, tur yang diberi judul Cultour 2016 ini akan menyambangi Kalimantan, dan November di sejumlah kota di pulau Jawa. Jika taka da halangan, Desember mereka malah ada rencana tur di luar negeri.
“Desember ada penawaran main ada dari Australia dan Jepang. Cuma kami masih negosiasi untuk masalah akomodasi, karena biayanya lumayan besar. Jadi kami masih pikir-pikir juga,” jelas Febri.
Di luar kesibukan manggung, band yang April lalu merilis album terbaru “Vice Versa” ini dalam waktu dekat berencana merilis video clip footage terbaru, yang direkam saat peluncuran album di acara Pica Fest, April lalu.
PBK yang kerap disebut-sebut sebagai band post hardcore, terbentuk 1 Desember 2005. Dalam bermusik, mereka menggabungkan unsur musik punk, hardcore, classic rock dan metal sebagai elemen yang menjadi ciri khas musik mereka. Awalnya, PBK didukung formasi Painful by Kisses berdiri pada pertengahan tahun 2005 yg beranggotakan Febri Iswara (vokal), Donnie Hendrawan (gitar), Agung Dharmayasa (gitar), Angga Triastama (bass), Tribayu Usadha (drum, vokal). Karena satu dan lain hal, 2013 Angga mengundurkan diri, dan posisinya digantikan Resza Sebastian sampai sekarang. Saat ini, PBK sudah melepas empat rekaman sendiri, EP “Your Friend Can be Your Enemy” (2006), album “The Curse of…” (2008), “Better Brighter” (2011), dan “Vice Versa” (2016). *231