22/10/2025
BEHIND THE MUSIC tampilkan di SLIDESHOW

Pandusukma Terinspirasi Ismail Marzuki dan Gesang

Pandusukma

DUA sosok musisi legendaris Indonesia, Ismail Marzuki dan Gesang, diam-diam menginspirasi Pandusukma. Sejumlah karya monumental dua tokoh itu sedikit banyak memberi dorongan semangat baginya dalam berkarya. Hasilnya, satu lagu perdana berjudul “Lepas” yang dirilis awal pekan ini.

“Saya sangat terkesan dengan nuansa lagu dan melodi karya maestro Ismail Marzuki, terutama pada penggunaan nada-nada eksotis, juga komposisi Gesang yang syahdu menggambarkan pahit-manis pengalaman kehidupan,” ujar Pandusukma.

Lagu ‘Lepas’ yang bisa disimak melalui sejumlah platform musik digital, berbicara tentang seorang insan yang sedang gundah gulana. Merasa hampir putus asa dan kehilangan kepercayaan diri, lantas mencari cara untuk memusnahkan segala kekalutan hati dan pikiran.

Suasana sudut sunyi di tengah sesak dan padatnya kota menjadi tempat pelarian dan meluapkan perasaan hati serta merenungkan mimpi-mimpinya. Seakan seperti ada yang memberinya ilham, di sanalah ia melepaskan segala beban pikiran, beratnya masalah, dan rasa bingung yang mendera.

Seperti kebanyakan musisi yang berkarya di era pandemi, Pandusukma juga merampungkan “Lepas” di tengah segala keterbatasan. Seluruh proses dilakukan dengan alat rekam sederhana di rumah pada saat PPKM darurat. Instrumen seperti gitar, bass, dan vokal dilakukan sendiri, termasuk penggarapan lirik, lagu, dan aransemen hingga proses mixing dan mastering.

Pemuda asal Denpasar ini memulai karier bermusik pada awal 2019. Sebagai gitaris, Pandusukma sempat bergabung dalam beberapa band di antaranya Wangsa, Nalais, dan Manu, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi solois. Ia memilih mengusung genre pop alternatif dan terilhami musik-musik pop Indonesia dekade 1940-an hingga 2000-an. (*/231)

Pandusukma

Baca Juga:  Membangun Cinta di “September”