KONDISI perekomian dan sosial kemasyarakatan berangsur-angsur menggeliat lagi setelah setahun lebih dilanda pandemi Covid-19. Walau demikian, kondisi belum sepenuhnya melegakan, karena masih banyak yang merasa sulit, mencari rezeki belum begitu lancar, seperti kata Ocha Prastya dalam lagu terbarunya, “Alih-alihan Keweh” yang akan dirilis akhir pekan ini.
“Pemasukan ngepas , pengeluaran ngegas, jangankan minta uang untuk ke salon atau shoping, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja sudah sulit, paling maulehan, bingung mengakalinya,” cerita Ocha tentang lagu terbarunya ini.
Lagu “Alih-alihan Keweh” bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari lagu serupa yang dirilis Ocha sebelumnta, “Makejang Ajak Keweh”. “Ya intinya menceritakan situasi masyarakat menengah ke bawah yang berpenghasilan paspasan, bisa dibilang gali lubang tutup lubang. Semua merasakan sulitnya mencari nafkah. Sebelum pandemi saja sudah sulit apalagi saat ini. Kita juga tidak tau masa akan mendatang seperti apa tantangan kehidupan nanti,” jelas penyanyi asal Sembung, Mengwi, Badung ini.
Berbeda jika di lagu sebelumnya Ocha membawakan ciptaan Dewa Mayura, kali ini ia kembali membawakan ciptaan sang suami, De Pana. Untuk keseluruhan proses mulai dari rekaman, penggarapan musik dan video klip, Ocha masih mempercayakan sepenuhnya kepada sang suami di bawah bendera D.V.A.
Penyanyi bernama lengkap Ni Putu Eka Prastyawati ini sudah mulai terjun ke musik pop Bali sejak 2009. Saat itu ia sempat terlibat satu rekaman album kompilasi di Bahama studio. Selain itu ia sempat menyanyikan beberapa lagu lain, sebelum akhirnya vakum beberapa saat. Tahun 2019 lalu, Ocha mulai melanjutkan babak baru kiprahnya di dapur rekaman dengan merilis single seperti “Tusing Kal Ilang” dan “Tresna Selantang Tuwuh”.
Awal Mei 2020, ia sempat merilis single bertemakan kondisi sosial masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19, satu lagu berjudul “Gelis Rahayu”. Disusul lagu “Sepuluh Sebelas” yang dirilis Juli 2020, “Tiang Percaya” November 2020, “Semua karena Cinta” Februari 2021, dan “Makejang Ajak Keweh”, Mei 2021. (231)
