APA kabar skena musik “bawah tanah” Bali? Meskipun tidak seramai satu dekade silam, skena musik underground Bali masih diwarnai munculnya grup-grup baru. Tentu saja mereka tak sekadar manggung di komunitas mereka, namun juga ada yang mencoba berkarya. Salah satunya Mort, yang masih terbilang gres. Belum lama ini, mereka sudah memperkenalkan mini album yang diberi judul “Berontak”.
Sesuai judul album, pun pilihan warna musik yang mereka sebut radical rock, Mort menawarkan lima lagu di rekaman pertama mereka ini, yakni “Intimidasi Raksasa Negeri”, “Cerita Malam Suram”, “Berontak!!!”, “Menjejal Ajal”, dan “Beringas”. Dua lagu, “Beringas” dan “Berontak” sebetulnya sudah mulai muncul sejak akhir tahun lalu sebagai single perkenalan. Dengan dua lagu ini pula, Mort sudah mulai menarik massa dan memperkenalkan musik mereka.
Dibentuk awal 2015, permainan Mort didominasi oleh metal dan punk. Namun dalam kreativitasnya, Mort menyebut musik mereka sebagai radical rock, yang diharapkan dapat membawa satu penyegaran. Empat personelnya, Angga Baskara (vokal), Putu Wicaksana (gitar), Weda Adnyana (bass), dan Bagus Rangga (drum) menjelaskan, rilis mini album “Berontak!!!” sebagai representasi dari ketidaksukaan mereka terhadap sejumlah fenomena sosial kemasyarakatan, mulai dari trek-trekan, balap liar, maupun kerakusan aparat, dan rasa ingin diakui di dalam skena musik itu sendiri.
“Ini adalah salah satu cara untuk mengkritik tanpa harus takut terkena sensor apapun,” ujar Angga, vokalis Mort.
Ke depan, Mort berencana menggelar acara tersendiri sebagai pemberitahuan lebih luas akan peluncuran mini album “Berontak!!!”. Begitu pun tengah dirancang rencana penjualan CD versi deluxe yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Untuk saat ini, lagu-lagu Mort bisa didengarkan di www.mortradical.bandcamp.com. *231