
SATU lagi nama dari daerah Sukawati, Gianyar, muncul meramaikan belantika musik pop Bali. Namanya singkat saja, Senopati. Pekan lalu mereka memperkenalkan satu rekaman perdana berjudul “Janji Sing Janji”. Menariknya, mereka menyebut karakter lagu yang dibawakan sebagai music mellow, gagah, jengah.
Mendengar nama Senopati, keliru kalau menyebutnya sebagai satu grup band, bukan pula penyanyi tunggal. Lalu? Ajung, vokalis Senopati menjelaskan sedari awal memutuskan berkarya, ada rekan yang diajak bekerjasama dengan kemampuan atau potensi masing-masing.
“Saya membuat lagu dan menyanyi, lalu Leo mengaransemen musik, dan ada Raffly yang membuat video klip sekaligus menangani publikasi. Saya rasa ini satu kesatuan yang tak terlepaskan, karena itu kami tidak menyebut diri sebagai band juga bukan penyanyi solo, tetapi menyebutnya Senopati Music Official,” jelas Ajung saat disambangi mybalimusic.com di kediamannya di Sukawati, Gianyar, Minggu (13/6).
Pemunculan Senopati juga terbilang unik dan di luar lazimnya proses pemunculan satu penyanyi rekaman. Semua bermula ketika Ajung yang merasa “kesepian” sepeninggal ayahanda tercinta, kerap dihibur kerabat dan teman-temannya dengan memainkan musik. Dari sana muncul keinginannya mencoba memainkan gitar bolong yang ada. Padahal Ajung mengaku tak punya latar belakang bermusik sebelumnya, buru-buru pernah ngeband. Lalu bagaimana ia bisa memainkan gitar?
“Saya mulai belajar main gitar sejak April lalui, belajar dari tutorial di Youtube. Sambil saya corat-coret coba membuat lagu, saya rekam apa adanya dengan HP,” cerita Ajung sembari mendengarkan rekaman awal lagunya yang masih ‘mentah’.
Saat rekaman tersebut diperdengarkan kepada rekannya, Leo, muncul ide untuk membuatnya ‘jadi’ dengan aransemen musik yang lebih sempurna. Saat yang sama, Ajung berpikir untuk menghubungi videographer Raffly (J. Flames) yang sudah dianggap seperti adik, untuk dibuatkan video klip secara sederhana. Kolaborasi ketiganya inilah yang kemudian memunculkan nama Senopati.
Dari 15 lagu yang sudah dibuat oleh Ajung dalam waktu dua bulan, ternyata Raffly memilih untuk memunculkan “Janji Sing Janji” terlebih dahulu. “Semua lagunya bagus-bagus, tetapi kami coba angkat ini dulu. Tentu setelah ini akan kami rilis lagu lainnya satu per satu,” kilahnya.
Lagu-lagu lainnya memiliki beragam tema yang diangkat dari keseharian, dengan lirik sederhana yang mudah ditangkap oleh siapa saja. Selain “Janji Sing Janji” yang mengungkap romantika pasangan yang berpacaran umumnya, ada lagu “Mama” yang berisi keluh kesah di masa pandemi namun membangkitkan semangat, dan tentu saja lagu “Papa” yang didedikasikan untuk sang ayah.
Lalu apa yang dimaksud dengan karakter musik mellow, gagah, jengah? Sembari tertawa Ajung menjelaskan meskipun mungkin irama lagu yang dimainkan bertempo lambat atau mellow, namun dari nada dan tarikan vokalnya tak kehilangan kesan ‘gagah’, begitu pun lirik lagunya memberikan dorongan semangat untuk tetap tegar dan bangkit, tunjukkan rasa jengah.
Di sisi lain Ajung menekankan, tak ada target khusus setelah merilis karya bersama Senopati. Terlebih lagi sedari awal memang tak ada niatan untuk menjadi apa yang disebut sebagai artis. “Saya berkarya, membuat lagu, muncul begitu saja. Ini saya lakukan sebagai persembahan, yang awalnya untuk mengungkapkan kenangan saya kepada almarhum ayah saya. Selain itu juga sebagai kenangan, kelak ada yang bisa saya ceritakan kepada anak cucu, itu saja,” tandasnya. (231)