CUKUP lama “menghilang”, solois Ayu Puri kembali menyapa penikmat lagu pop Bali. Akhir pekan lalu, lagu terbarunya “Tetep Satya” mulai tayang melalui kanal Youtube. Entah ada hubungannya dengan pengalaman pribadi, Ayu Puri mengaku sengaja mengambil tema romantis.
“Ya lagu ini bisa dikatakan khusus mewakili mereka yang sedang menikmati kebersamaan dengan pasangannya,” jelasnya.
Untuk karyanya kali ini, Ayu Puri juga sengaja mengambil lokasi suting video musik di desa asal sang suami. Alasannya sederhana saja, ada banyak spot menarik, lokasi wisata daerah yang layak diperkenalkan ke publik.
Penyanyi kelahiran Pupuan, Tabanan ini mengaku bersyukur karena bisa kembali menyapa penggemar lewat lagu terbaru yang diciptakan Widiwikan dan musiknya digarap Dek Artha. Sedangkan video musik digarap Dika Swara.
“Cukup lama beristirahat, untuk mengumpulkan mood itu ternyata perlu waktu. Apalagi melihat pasar musik pop Bali sekarang sudah sangat-sangat ramai,” ujarnya.
Di sisi lain, Ayu Puri juga mengaku tetap setia di jalur lagu slow pop. Meskipun trend lagu terus berkembang, dari mulai trend koplo atau Oa Oe sampai sekarang, ia mengaku belum punya dan belum tertarik membawakan lagu bertema seperti itu.
Penyayi bernama lengkap Ni Ketut Ayupuri Parwati ini mulai terjun ke rekaman lagu pop Bali sejak 2013, penyanyi bernama lengkap Ayu Puri sudah merilis tak kurang dari 20 lagu pop berbahasa Bali, yang sebagian besar temanya memang tentang kesedihan seorang wanita yang hidup sendiri. Mulai dari lagu Rindu Setengah Mati, Setrum Rindu, Tukang Jait, Kuat Pedidi, Nu Neket di Hati, Sing Maselselan, Kecup Diman, Upas Lipi, Sesukat Beli Hadir, Ketemu Mantan, Beli Bagus, Selamat Datang Masa Depan, Piteket Rerame (duet bersama Yan Srikandi), Swarga Di Mercapada (duet Dika Swara), Gebuh dan Macecimpedan (duet Gex-Ie), Bagia Sebatas Tresna (duet Dex Pande), Sing Kuang Alasan (duet Dek Law), dan Sakit Ulian Tunangan. (231)
i