
KALAU ditanya musik seperti apa yang disukai anak-anak atau remaja sekarang, bisa ditebak sebagian besar pasti menjawab musik kekinian apalagi yang berbau asing seperti K-Pop. Lalu coba tanyakan musik apa yang jadi favorit remaja bernama lengkap I Putu Roy Ananda Kusuma. Dengan cepat ia menjawab suka mendengarkan lagu-lagu lawas era 80-an.
“Saya suka dengar lagu lama seperti Iwan Fals. Suka juga lagu seperti Tak Ingin Sendiri, apalagi kalau dengerin di mobil, seru saja,” ujar siswa SMPN 7 Denpasar ini.
Ketertarikan Roy sebetulnya tak hanya mendengarkan lagu. Sejak kelas IV SD ia juga sudah mulai suka menyanyi, apalagi sering diajak oleh saudara sepupunya untuk ikut lomba bahkan hingga diajak les vokal dengan bergabung di Sanggar Eka Mahardika.
Mungkin karena sedari awal lebih cenderung tertarik dan memang lebih suka menyanyi lagu berbahasa Indonesia, remaja kelahiran 20 Mei 2007 ini awalnya merasa sedikit kurang sreg juga ketika diminta menyanyikan lagu “Bekel Urip” untuk menjadi bagian di album Alit Bali Gita Mahardika. Walau begitu, ia hanya perlu waktu sekira lima hari untuk berlatih membawakan lagu ini dengan pas dan siap direkam.
“Sebenarnya kurang suka menyanyikan lagu berbahasa Bali. Kalau dengar rekaman sendiri, seperti kurang bagaimana ya, rasanya aneh. Dengar suara sendiri kok ngerasa jelek, mungkin masih kurang percaya diri,” ujar Roy.
Meskipun mengaku kurang senang membawakan lagu pop Bali, putra pertama pasangan I Komang Sumadana, S.S. dan Ketut Tisnayani toh tak pernah kesulitan menyanyi lagu pop Bali saat beberapa kali ikut lomba. Hanya saja belakangan ia merasa mudah grogi, apalagi ketika harus membawakan nada tinggi.
Setelah pengalaman rekaman lagu Bali, Roy mengaku ada keinginan untuk bisa rekaman lagu berbahasa Indonesia. Sembari menunggu kesempatan itu, beberapa kali ia sudah mencoba meng-cover lagu berbahasa Indonesia yang kemudian dibagikan lewat WA atau bahkan ikut kompetisi di Instagram.
“Mungkin karena dasarnya memang suka nyanyi ya, walaupun berawal dari nyanyi-nyanyi di kamar mandi. Kalau ikut les vokal, ikut lomba-lomba, selain bagaimana melatih vokal juga mengasa mental. Ya intinya mengisi waktu juga agar pergaulannya ngga kemana-mana, biar terarah. Mama juga bilangin begitu,” demikian Roy. (231)
