07/11/2024
BEHIND THE MUSIC tampilkan di SLIDESHOW

“Manusa Raksasa” Album Baru Lolot yang Sempat Tertunda

Lolot1LOLOT akhirnya merilis album terbaru yang diberi judul “Manusa Raksasa”. Album dalam format CD audio ini diluncurkan secara resmi melalui satu pementasan khusus di Sand Island, Hard Rock Hotel Bali di Kuta, Sabtu (20/8) malam. Dengan ini Lolot tercatat sebagai band lagu berbahasa Bali pertama yang mendapat kesempatan tampil khusus di hotel jaringan internasional ini. Bahkan Lolot juga melakukan guitar signing atau menandatangani gitar yang akan dipajang sebagai memorabilia di hotel ini.

“Kami bersyukur, ini benar-benar hal yang luar biasa bagi Lolot dan band. Tentunya ini dapat memacu kami untuk mempersembahkan yang lebih baik lagu bagi musik Bali,” ujar Lanang, bassist Lolot saat temu wartawan selepas check sound, Sabtu (20/8) siang.

Menyambung pertanyaan wartawan apakah setelah Lolot, akan terbuka peluang bagi musisi atau penyanyi Bali lain untuk tampil di Sand Island atau Centre Stage, Shace Coates selaku general manager Hard Rock Hotel Bali rilisnya menyampaikan, pihaknya akan terus berusaha menjadi landasan untuk musisi lokal. “Kami sangat bangga untuk menjadi bagian dari peluncuran album terbaru Lolot, dan ini juga merupakan cara kami mendukung bakat lokal dan menumbukan industri musik lokal,” ujarnya.

Album yang Tertunda – Menurut Lanang, “Manusa Raksasa” menjadi album yang tertunda, karena sesungguhnya materi album ini sudah ada setahun silam. Namun karena jadwal manggung dan kesibukan masing-masing personel, hingga penggarapannya tertunda terus. Barulah sekarang, dua tahun setelah rilis album terakhir “Nyujuh Langit”, Lolot dapat memenuhi janjinya kepada Bali Rocker, sebutan untuk penggemar grup ini.

“Manusa Raksasa” juga menjadi album ke-8 bagu Lolot. Angka 8 menjadi istimewa bagi band ini, karena sedari awal pemunculannya, sudah identik dengan lambing bola biliar berangka 8 dengan tanduk di atasnya. Made Bawa alias Lolot menjelaskan, warna hitam dan putih pada bola ini melambangkan rwa bhineda, ada baik dan buruk. Sedangkan tanduk sebagai symbol dalam diri tiap manusia selalu ada sisi buruk atau jahat yang perlu dijaga dan diwaspadai. “Kalau angka 8, kan seperti dua angka 0, juga sebagai simbol angka bulat tak ada garis putus. Ya semoga kami juga bisa terus berkarya tanpa putus,” harapnya.

Baca Juga:  Chintya dan Dwarsa Ingin Populerkan EDM Berbahasa Bali

Meskipun sudah resmi menjadi drummer Lolot sehak rilis video klip lagu “Enggung”, namun baru pada album “Manusa Raksasa” ini, Hendra (drummer band Gecko), resmi digaet sebagai personel keempat Lolot. Di album ini pula, Hendra diberi kebebasan untuk menuangkan kreativitasnya dalam mengisi drum pada keseluruhan lagu.

“Penggarapan album ini mengingatkan kami pada penggarapan album pertama Lolot. Di mana semuanya terlibat, urun rembuk dan ambil bagian dalam langsung selama proses rekaman. Bagi kami, ini album yang paling maksimal dari sebelumnya,” jelas Lanang.

Sebanyak 13 lagu digeber di album ke-8 Lolot ini, sebagian di antaranya tetap dengan ciri khas Lolot, lirik lagu yang “nakal” seperti pada lagu “Handphone Usak”, “Beda Tipis”, “Waitress Jegeg”. Selain itu ada juga lagu”Tresna Ngemasin Tiwas”, “Beli Naskeleng”, “Sing Nyidang Ngorahang Rrrrr”, dan tentu saja kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan seperti “Ngadol Gumi”, “Manusa Raksasa” dan “Kaliyuga”. Ada juga satu lagu yang digarap khusus untuk penggemar, “Pasawitran Bali Rockers”.  Setelah rilis album ini, Lolot berencana menggarap video klip pertama, lagu “Ngadol Gumi”.

Lolot n’ Band mulai berkiprah di dunia rekaman lagu pop Bali sejak 2003 dengan rilis album “Gumine Mangkin” (2003). Dengan formasi awal Made Bawa alias Lolot (vokal dan gitar), Lanang (bass), Donny (gitar), dan Denny Surya (drum), Lolot beruntun merilis album “Bali Rock Alternative” (2004), “Meong Garong” (2005), “The Best of Lolot” (2006), “Saling Caplok” (2007). Setelah vakum dua tahun, Lolot  mencoba bersolo karier dan merilis album “Pejalan Hidup” (2009). Berselang cukup lama, akhirnya Lolot muncul lagi dengan format band dan merilis “Nyujuh Langit” (2014), namun hanya menyisakan tiga formasi lama, minus Denny. Sejak itulah grup ini mengajak Hendra (drummer Gecko) sebagai additional player, hingga di album ke-8 “Manusa Raksasa” (2016) Lolot tampil dengan semangat baru, dengan formasi baru. (231)

Baca Juga:  Merdeka 100%, Merdeka dalam Berkarya
Lolo3
Lolot meluncurkan album terbaru “Manusa Raksasa”, di Hard Rock Hotel Bali di Kuta, Sabtu (20/8)