
PIANIS sekaligus penyanyi, Truedy, akhirnya merilis lagu terbarunya yang berjudul “Procrastination”. Sebetulnya lagu sekaligus videoya sudah rampung tahun lalu dan rencananya dirilis awal tahun. Di tengah masa pandemic Covid-19 ini, Truedy memutuskan untuk merilisnya lewat Youtube dan platform music digital.
“Lagu dan video klip yang digarap Aditya Rangga sudah jadi setahun lalu, bersamaan dengan Seperti Senja. Sayang kalau ngga dirilis, dan sekarang momennya pas. Lagu ini menceritakan tentang waktu, dan ngingetin untuk tidak menunda nunda pekerjaan, passion, mimpi. Tapi kan kondisi sekarang kita dituntut untuk sementara menunda, diam di rumah saja. Bukan berarti kita diam saja di rumah tapi kita bisa memulai dari hal sederhana dan terus belajar,” jelas Truedy kepada mybalimusic.com.
Karena waktu tidak akan berhenti dan jam terus berdetak. Karenanya Truedy mengajak siapa saja agar melakukan yang terbaik untuk meningkatkan diri kita selama masa karantina. Entah belajar bagaimana berkebun, belajar tentang hidup yang berkelanjutan, membaca buku, belajar seni, belajar bahasa baru atau mempelajari keterampilan baru.
Ia pun berharap kelar masa pandemic wabah Corona nanti, kita bisa keluar dari karantina dengan membawa pengetahuan dan keterampilan baru sehingga kita dapat membangun kembali perbaikan dan meningkatkan apa yang telah ditinggalkan. “Karena tidak punya waktu dan tidak ada lagi alasan, maka menghadap pandemic Covid-19, mari kita lakukan sesuatu. Jadi seperti itu makna di balik Lagu Procrastination,” kata Truedy.
Ketika ditanya lebih nyaman dan menjiwai lagu berbahasa Indonesia atau berbahasa Inggris, Truedy spontan menjawab, lagu berbahasa Inggris. Ini menurutnya tak berarti ia tak suka atau enggan menyanyikan lagu berbahasa Indonesia.
“Karena saya kalau mikir dalam kepala saya seringnya terlintas bahasa Inggris. Jadi terbawa, kalau nulis lagu dan menyanyi lebih ekspresif dengan bahasa Inggris,” kilahnya.
Kiprah wanita kelahiran Malang, 25 Mei 1991 ini di dunia musik awalnya hanya menyanyi. Namun kemudian mulai bersentuhan langsung dengan alat musik khususnya piano pada umur 18 tahun setelah tinggal di Bali. Di pulau dewata, peluang Geertruedy Sabatini — begitu namalengkapnya — untuk menyalurkan dorongan bermusik kian terbuka. Maka sembari kuliah, bisa menyalurkan keinginan dan hobinya bermusik, sekaligus mendapatkan penghasilan tentunya. Tak hanya bermain di hotel, ia juga mulai mencoba tampil di beberapa acara, yang makin memperkenalkan keberadaannya sebagai pianis sekaligus vokalis.
Sejak 2011 Truedy sudah mulai mencoba membuat sejumlah komposisi lagu, yang menjadi semacam catatan buku hariannya. Hanya saja karya-karyanya tersebut lebih untuk konsumsi sendiri, tidak direkam dan disebarluaskan. Namun dorongan kuat baginya bahwa kebanggaan seorang musisi adalah punya karya sendiri sebagai satu pencapaian, satu pembuktian, Truedy mulai mencoba merekam lagu pertama “One Thing” di tahun 2018, disusul “Seperti Senja” di tahun 2019. (231)
