Kali ini, Purna mencoba untuk jauh lebih serius dalam menggarap karyanya. Mulai dari proses rekaman yang melibatkan penata rekaman Sila, hingga video klip yang digarap sungguh-sungguh melibatkan Kadek Dwi Murjiana. Dikatakan lebih serius, karena untuk dua karya sebelumnya, ia hanya menampilkan video sederhana di media sosial.
Dikatakan, lagu “Rindumu Bahagiaku” terinspirasi dari kerinduan yang mendalam seorang kekasih terhadap pasangannya. Ceritanya tentang seorang pria yang merindukan sang kekasih, yang telah lama hilang karena kembali ke negara asalnya untuk melanjutkan pendidikan. Kerinduan yang mendalam sangat terasa, hingga ia tak pernah bisa berpaling dan selalu ingat akan kenangan dengan sang kekasih, meski bersama dengan teman-teman baru.
“Mungkin karena memang sudah jodoh, mereka dipersatukan kembali dengan kesan yang kuat muncul kembali ketika mengenang hadiah dari sang kekasih,” cerita Purna.
Sebelum bersolo karier, Purna dikenal aktif bersama band ContiNew. Saat grup ini vakum, Purna sebagai drummer tak lantas menghentikan kreativitasnya di musik. Ia pun mencoba menyanyi dan bersolo karier dengan merilis “Rindu ken Adi” (2016) dan”Melihat Langit Biru” (2017). Musisi asal Klungkung ini semangat menggarap dan merilis sendiri karyanya karena didorong keinginan kuat untuk ingin lebih memperkenalkan dan mengembangkan seni musik di Klungkung khususnya. Lain dari itu ia pun ingin lebih mengeksplorasi kemampuan di musik karena hobi ini sudah dilakoninya sejak kecil. Sesungguhnya sejak lama ia lebih banyak bermain di vokal atau penyanyi, namun baru belakangan ini keinginan tersebut bisa diwujudkan. (231)