
LAKON Ajik Strongking, seorang raja yang terkesan konyol namun bijak dan tegas, kembali dimunculkan oleh Jun Bintang. Satu judul “Sentana” diperkenalkan lewat acara nonton bersama pekan lalu. Meskipun punya tujuan tersendiri dan menikmati penggarapan film pendek ini, Jun mengaku urusan menyanyi tetap menjadi kegiatan utama.
“Setelah rilis seri ke-3 Ajik Strongking, saya sudah menyiapkan album baru, album Jun Bintang. Isinya 14 lagu, dirangkum dari single-single saya selama ini. Ada 14 lagu yag disiapkan, baik yang duet maupun solo. Cover sudah selesai, mungkin Aprik akan dirilis. Judulnya masih dirahasiakan,” jelas Jun kepada mybalimusic.com di Denpasar, Minggu (8/3).
Jun menuturkan, awalnya membuat film pendek dengan memunculkan sosok bernama Aji Strongking untuk iseng-iseng saja. Karenanya lakon pertama “Not For Sale” tak masuk dalam daftar. Seri ini baru dihitung dari lakon “Cinta tak Memandang Kasta”, “Warisan”, dan yang terbaru “Sentana”. Seperti judulnya, dalam seri terbarunya ini mengisahkan kekhawatiran Ajik Strongking yang memiliki sepasang anak, keduanya putri. Ia pun kalau siapa perkara penerus tahtanya. Karena itulah ia membuat sayembara untuk mendapatkan dua orang pangeran sebagai calon penerus kerajaan.
Tetap mengedapkan unsur komedi, Ajik Strongking “Sentana” melibatkan lebih banyak lagi pendukung dari kalangan musisi dan seniman tradisi, selain sejumlah pemain lama yang bergabung sejak seri pertama. Target utamanya tetap masyarakat Bali, sekaligus agar generasi sekarang pun penonton dari luar tahu kalau di Bali kaya akan budaya dan tradisi. Pun masih ada banyak hal-hal, tradisi yang barangkali selama ini masih dianggap tabu dan tak banyak dibahas atau diungkapkan.
Bagi penyanyi yang dikenal dengan lagu-lagu seperti “Bani Mati”, “Mik Pok Neh”, “Sayang”, “Sakit” ini, kesempatan untuk membuat film pendek menjadi semacam refreshing selain ada unsur idealisme juga. Seluruh proses dilakukan di luar kegiatan atau tawaran menyanyi, dengan menyiapkan waktu khusus paling tidak 2-3 hari guna proses suting. Bagi Jun, ide-ide lewat karya bisa disampaikan kepada orang banyak adalah satu kebanggaan.
“Sedikit pun saya tidak mengharapkan keuntungan secara materi atau akan menjual karya ini berapa. Benar-benar ngadokang deman, karena saya senang. Ada hal-hal yang tak bisa saya ungkapkan di lagu, saya curahkan di film ini. Hasil karya saya ditonton banyak orang, bisa membuat orang lain bahagia dan terhibur dengan karya saya, mampu membuat hidup mereka lebih berwarna, ini adalah penghargaan dan kepuasan tertinggi buat saya,” demikian Jun.
Untuk sementara, Ajik Strongking “Sentana” belum diunggah di channel Youtube. Setelah pemutaran perdana pekan lalu, rencananya film pendek ini akan diputar di Gedung Dharma Negara Alaya, atas atensi dari Walikota Denpasar. Selain itu juga akan diputar di Stel Peleng, Singaraja. Selepas itu baru akan dipublikasikan untuk umum melalui Youtube. (231)