CUKUP lama berkecimpung di musik, main di sejumlah bar dan penggung pertunjukan, akhirnya Gus Tameng rekaman juga. Ia pun merilis satu lagu pop Bali berjudul “Haru”. Konon lagu ini ciptakan sebagai ungkapan cinta kepada sang istri.
Menyimak judulnya, jangan salah sangka, haru dalam hal ini diambil dari bahasa Jepang yang berarti musim semi. Kepada mybalimusic.com Gus Tameng mengaku ia membuat lagu ini tak lepas dari kisahnya sendiri yang beristrikan orang Jepang. Sekian lama berumah tangga, apalagi di masa pandemi ini dengan kesabaran dan kerendahan hatinya sang istri masih bertahan mendampingi.
“Termasuk menemani dalam berbagai rutinitas seperti upacara sebagaimana kita hidup di desa, mekrama adat. Dia masih tulus menemani sampai saat ini. kenapa judulnya Haru yang artinya musim semi, di satu waktu musim semi kami pernah menyatakan akan saling mencintai selamanya,” jelas Gus Tameng.
Pria bernama asli Ida Bagus Putu Pastika ini pun mengaku tidak ada harapan atau target muluk-muluk dari karyanya ini. Projek rekaman “Haru” yang digarap di Sila Homestudio juga muncul dari kesenangannya berkumpul dengan teman-teman, bermain musik sembari menghilangkan kejenuhan di masa pendemi ini.
“Yang kuat mendorong saya untuk menuntaskan rekaman ini, ya itu tadi. Kesabaran istri yang berlatar belakang dari budaya berbeda, jauh dari keluarganya di Jepang, ternyata tetap bisa bertahan belasan tahun menemani dan tidak pernah mengeluh. Lagu Haru tulus saya buat untuk istri saya,” demikian pria kelahiran Denpasar, 47 tahun silam ini.
Sebelum merilis “Haru”, Gus Tameng mengaku sudah pernah rekaman tiga kali. Namun karena kurang puas dan kurang suka dengan video musiknya, rekaman itu pun tidak ia publikasikan. Selain menyanyi sendiri, ia juga bergabung dengan The Gilas Project, grup band yang ia dukung bersama teman-teman sebaya. (231)
