
MUSISI asal Bali, Erik Sondhy merilis single terbaru berjudul Pulau Dewata. Rekaman ini menjadi istimewa, karena selain dirilis di bawah bendera label nasional Harpa Swara Kusumo, musisi yang akrab dengan istrumen piano ini “dikeroyok” belasan musisi Bali.
Kepada mybalimusic.com, Erik menuturkan, lagu ini tercipta karena kecintaan terhadap tanah kelahirannya, pulau Bali. Selain itu, momentum rilis saat dirasa sangat tepat ketika Bali perlahan mulai bangkit lagi dan berbenah setelah pandemi kian melandai.
Merasa kalau lagu ini bukan sekadar karya pribadi, mengingat semangat yang diusung, juga rasa kebersamaan, Erik mengajak banyak musisi dan vokalis dari Bali turut terlibat dalam rekaman ini. Mulai dari musisi muda yang terbilang pendatang baru, hingga musisi senior yang sudah banyak makan asam garam musik di Bali maupun nasional dengan senang hati memperkuat single Pulau Dewata.
Semuanya datang dari latar belakang musik yang sangat beragam. Sebut misalnya Vebry Iswara (Painful by Kissess), gitaris Riwin Dacuba, Gus Indra Putra, grup rock berbahasa Bali Avara, Cok Rah, Made Aro (The Rollic), Yudi Darmawan (Leeyonk Sinatra), Ive Antara (Hanamura), Igo (Telephone), Gus Wicak (DATR), Rio Sidik, Made Bawa (Lolot), Made Sabda, hingga selebgram Bulan Sutena.
“Ini luar biasa dan keterlibatan teman-teman sangat saya appreciated. Keren … semuanya meluangkan waktu meskipun di tengah kesibukan yang sangat padat,” komentar Erik.
Di sisi lain Erik berharap dengan kepercayaan dari label nasional Harpa Swara Kusumo, karya yang membawa nama Bali ini dapat dipublikasikan secara lebih luas dan ditangani lebih baik lagi. Begitupun video musik yang digarap Legacy Indonesia di bawah arahan Bimantara Ramadhan dapat memperkuat pesan dalam lagu Pulau Dewata.
Erik Sondhy intens menggeluti jazz ketika sempat memutuskan tinggal di Yogyakarta. Di kota ini, ia menemukan banyak teman musisi dan makin jatuh cinta dengan musik Jazz, hingga mengukir prestrasi nasional. Tahun 2000 ia kembali ke Bali dan membentuk Jiwa Band bersama Rio Sidik (terompet), alm. Ito Kurdhi (bass), Koko Harsoe (gitar) dan Sonny Riwis (drum). Setelah band ini bubar 2002 ia memunculkan grup baru, Svara Band.
Lima tahun kemudian Erik memproklamirkan Erik Sondhy Project (ESP) dan merilis album pertama, Introducing Trio 07. Tahun 2012, Erik membentuk Karma Jazz Trio bersama Sandy Winarta (drum) dan Indra Gupta (bass), yang menghasilkan album berjudul Karma. Juni 2015, ia pergi ke London, Inggris, untuk merekam album ketiganya di Abbey Road Studio, yang akhirnya dirilis tahun 2016. Album ke-4 Meditation dirilis 2017, disusul The Gift of Love (2018) dan Spontaneus di tahun 2021. Awal tahun 2022 Erik merilis karya musik Universal Blessing didukung Silir Wangi. (231)