Home MUSIC EVENT Kisah Hidup De Ama di Album “Mesakapan”
MUSIC EVENT tampilkan di SLIDESHOW

Kisah Hidup De Ama di Album “Mesakapan”

De Ama bmo
De Ama bersama anak dan istri

DE AMA akhirnya menuntaskan hasratnya untuk memiliki album rekaman sendiri. Bertempat di Krisna Gallery & Resto, Selasa (3/6) malam penyanyi yang tengah menempuh pendidikan magister (S2) Manajemen di Universitas Udayana ini memperkenalkan secara resmi karyanya. Format  VCD karaoke dipilih untuk album yang diberi judul “Mesakapan” itu.

“Album ini bisa dibilang mewakili kisah hidup saya, mulai dari masa berpacaran, mesakapan (menikah) hingga akhirnya punya buah hati, dan bagaimana saya mencintai keluarga hingga akhir nafas,” papar De Ama.

Butuh waktu yang cukup lama bagi penyanyi kelahiran Bengkala, Kubutambahan, Buleleng ini, untuk akhirnya memberanikan diri merilis album sendiri. Ketika penyanyi lain berlomba-lomba dan buru-buru berupaya mengeluarkan karya entah dalam bentuk single atau album rekaman, ia justru memilih langkah pelan namun pasti. Tak heran setelah belasan tahun menekuni hobi tarik suara, rajin ikut kompetisi, baru di pertengahan 2015 ini ia meluncurkan album rekaman perdana.

Meskipun demikian ini bukanlah rekaman pertama bagi De Ama. Jauh sebelumnya, beberapa kali ia sudah rekaman, walau hanya “nimbrung” di album keroyokan bersama penyanyi lain. Karenanya pula ia sempat dikenal dengan lagu “Apang Gondong”, “I Luh”, “Gusti Ayu”, hingga “Takut-takut Bani”. Karenanya, rekaman VCD karaoke “Mesakapan” benar-benar menjadi karya penuh pertama, yang seutuhnya menjadi milik De Ama. Materi dalam album ini pun sudah dicicilnya sejak lama, hingga menunggu saat yang dianggap tepat untuk meluncurkannya.

Sejumlah nama popular di kancah rekaman lagu pop Bali digaet De Ama untuk memperkuat rekamannya kali ini. Sebut misalnya pencipta lagu kenamaan Mang Rak dan Dewa Mayura yang menggarap sejumlah lagu, termasuk Dek Artha yang juga bertindak sebagai penata rekaman. Total ada 12 lagu di album “Mesakapan”, 11 lagu berbahasa Indonesia, dan satu lagu berbahasa Indonesia dengan judul “Until My Last Breath”. Beberapa lagu yang dijadikan hits awal seperti “Mesakapan”, “Tusing Buat Beli”, “Badung Jembrana”, “Matan Ai di Hati”, juga lagu berirama dangdut  “Lalah”.

Kepada wartawan, De Ama pun mengatakan  berusaha untuk total dan habis-habisan untuk album pertamanya ini, sejak persiapan hingga peluncurannya. Tentunya selain berharap karyanya dapat dinikmati seluruh penggemar lagu pop Bali, De Ama juga ingin memunculkan karakter tersendiri yang membedakannya dengan penyanyi lainnya. *231

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version