FENOMENA artis mencalonkan diri menjadi anggota legislatif tak hanya marak di Ibukota atau di tingkat nasional. Hal serupa juga terjadi di Bali. Untuk Pemilu 2014 mendatang, sejumlah nama seniman Bali muncul di daftar calon sementara yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bali. Salah satunya adalah Made Suastini, atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan nama Dek Ulik.
Ya, biduanita pop Bali ini tengah serius untuk mencoba berkiprah di jalur politik. Nama nya tercatat pada daftar calon sementara untuk duduk di DPRD Bali. Ia berada di nomor urut enam DCS yang diusung PDI Perjuangan, dari daerah pemilihan 9 (Gianyar). Jika akhirnya Dek Ulik ikut melirik kursi anggota dewan, tam- paknya bukan sekadar latah atau iseng-iseng saja. Kepada Bali Music Online, penembang “Meli Sambuk di Dawan” ini serius mempersiapkan langkah baru nya. Ia pun tak mengelak kalau apa yang dirintisnya ini tak lepas dari peran sang suami, Made Arimbawa alias Lolak, yang kini masih menjadi anggota DPD dari Bali.
“Awalnya saya tertarik karena sering mendampingi suami, atau kadang menggantikan suami untuk memberikan hiburan gratis. Lama-kelamaan saya ingin juga ikut mengabdikan diri untuk masyarakat. Utamanya agar bisa berbuat lebih khususnya untuk pelestarian seni dan budaya, serta pembinaan seniman melalui produk kebijakan-kebijakan jika nanti saya terpilih. Kebetulan PDIP memberi saya kesempatan untuk itu,” cerita sosok kelahiran Bitra, Gianyar, 11 Januari 1984 ini.
Sebagai langkah awal, persiapan untuk menuju dunia baru yang diharapkannya itu, Dek Ulik mengatakan banyak belajar dari sang suami, juga teman-teman yang sudah terlebih dahulu terjun ke dunia politik. Baginya, yang terpenting bisa mengetahui apa dan bagaimana tugas seorang anggota dewan, terutama di bidang legislasi, penganggaran daerah, dan pengawasan kinerja pemerintah. “Sekarang kan baru jadi calon, dan saya siap apapun nanti hasilnya. Saya serahkan kembali kepada masyarakat,” ujarnya.
Seandainya nanti terpilih jadi anggota dewan, penyanyi yang banyak dikenal dengan lagu seperti “Somahe Bebotoh”, “Somahe Memitra”, “Rindu Ngantosang Janji”, dan “Surat Lamaran” ini mengatakan akan tetap ada di jalur seni juga. “Sampai kapaunpun saya akan tetap menyanyi, karena lewat media inilah saya bisa dekat dengan masyarakat,” tegasnya.
Pernyanyi yang mulai menembangkan lagu pop Bali sejak remaja ini pun bercita-cita kelak ingin membuat semacam padepokan seni di masing-masing kecamatan di seluruh Kabupaten Gianyar untuk memberikan pembinaan seni untuk anak-anak usia dini, ibu-ibu PKK dan generasi muda lewat yang ingin mengembangkan bakatnya lewat sekaa taruna. Khusus di daerah pemilihan Gianyar, ia akan memberikan hiburan gratis melalui Yayasan Kesenian Bali yang dikelola sang suami. *adn