SELAIN sibuk menggarap musik dan manggung bersama grupnya, Joni Agung masih menyempatkan waktu untuk menggarap rekaman lagu reggae anak-anak. Bahkan bisa dibilang saat ini ia sedang ketagihan, sedang senang-senangnya memunculkan penyanyi anak-anak di jalur reggae. Setelah memunculkan Mang Arta dengan “Se Dua Telu”, beberapa waktu lalu, Joni Agung kembali membuatkan lagu untuk bocah ini. Lagu reggae berjudul “Ancog Ancog” tak hanya direkam namun sekaligus dibuatkan video klipnya.
“Ada dua lagu single sekaligus video klip yang akan dirilis 29 Agustus ini. Selain Mang Arta yang kembali meramaikan reggae rare, juga ada Dek Diana yang pertama kali rekaman,” jelas Joni Agung kepada mybalimusic.com.
Single “Ancog Ancog” diharapkan bisa mendapat sambutan bagus dari penggemar musik khususnya reggae, sebagaimana single “Se Dua Telu” yang ternyata banyak digemari pencinta reggae Bali dari anak-anak sampai dewasa. Di rekaman keduanya ini, Mang Arta yang masih duduk di bangku kelas II SDN 16 Kesiman ini disebut-sebut akan memberikan sesuatu yang istimewa. Lagu “Ancog Ancog” menceritakan tentang harapan orangtua yang terlalu memaksakan anak-anak — yang seharusnya lebih banyak bermain – untuk sibuk di ikutkan berbagai les yang notabene malah menjadi paksaan. Selain menciptakan lagu, Joni Agung juga menangani aransemen musik untuk lagu ini. Sedangkan video klip digarap oleh Sandi Lazuardi.
Berbeda dengan Mang Arta, Dek Diana yang menjadi reggae rare perempuan pertama yang rekaman, membawakan lagu berjudul “Wayan, Made, Nyoman, Ketut”. Tentu saja rekaman ini ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi bocah bernama lengkap Ni Kadek Sri Dianawati yang masih duduk di bangku kelas V SDN 2 Celuk, Sukawati ini. Menilik judulnya, sudah jelas terasa lagu ini menceritakan tentang pemberian nama-nama di Bali. “Ya boleh dibilang keluarga berencana ala Bali. Harapan kami semoga lagu ini bisa diterima dan menghibur masyarakat,” harap Joni Agung.
Bagi penyanyi juga musisi yang sudah puluhan tahun berpengalaman manggung ini, menciptakan lagu reggae anak-anak memang memiliki kepuasan tersendiri. Setidaknya bisa berbagi ke anak-anak yang kebanyakan bisanya menyanyikan lagu-lagu umum untuk orang dewasa.
“Tantangannya memang bagaimana membuat lirik lagunya agar mudah dicerna oleh anak-anak. Bagi saya pribadi, yang namanya anak-anak ya seharusnya mereka seperti ini, menyanyikan lagu yang sesuai untuk mereka, bukan menyanyikan lagu-lagu orang dewasa,” demikian Joni Agung. (231)