
SEJAK SoundrenAlie digelar di Bali tahun 2004, potensi musik local baik lagu pop Bali maupun band indie sudah mulai diberi peluang mengisi acara. Meskipun di awal-awal, musisi local terlihat sekali hanya sebagai “penggembira” di panggung kecil. Namun dari beberapa kali gelaran belakangan, band dari Bali mulai diberi kesempatan tampil di dua panggung besar utama. Nah, untuk SoundrenAline 2016 yang digelar 3-4 September di GWK, kali pertama band dari Bali tampil di panggung utama pada jam utama atau prime time.
Adalah Navicula dan Lolot yang akan tampil di stage Louder than Ever, dijadwalkan naik panggung pada saat penonton sedang ramai-ramainya. Navicula akan tampil Sabtu (3/9) pk. 18.30 wita, dan Lolot tampil Minggu (4/9) pk. 19.30 wita. “Betul, potensi band dari Bali kami taruh juga pada jam prime time, saat penonton sedangmulai ramai-ramainya,” ujar Novrial Rustam, managing director KILAU Indonesia selaku penyelenggara acara kepada wartawan di GWK, Kamis (1/9).
Grup band Lolot yang hadir dengar personel lengkap saat konferensi pers juga menyatakan kebanggaannya bisa tampil di panggung utama pada jam utama. Lanang, bassist grup ini mewakili personel lain menceritakan bagaimana Lolot mulai muncul di ajang SoundrenAline 2004 lewat kontes band, hingga kini akhirnya dipercaya menjadi salah satu penampil utama.
Keputusan tersebut, termasuk pemilihan band yang akan tampil, menurut Novrial juga berdasarkan angket yang disebarkan jauh-jauh hari sebelumnya. Selain Navicula dan Lolot, juga ada sederet grup band Bali lain yang ambil bagian di SoundrenAline 2016, seperti Nanoe, Joni Agung & Double T., Bintang, Scared of Bums, The Hydrant, Suicidal Sinatra, Mom Called Killer, termasuk kolaborasi Dialog Dini Hari bersama duo dari Jakarta, Endah n’ Resha yang mengibarkan bendera DDHEAR.
“Sebagai salah satu festival musik tanah air terlama yang dimulai sejak tahun 2002, Soundrenaline selalu menjadi wadah berkarya dan tempat reuni musisi dari beragam latar belakang dan genre. Selaras dengan komitmen pemberdayaan Sampoerna A, tahun ini, semua musisi sidestream dan mainstream serta komunitas kreatif akan diberikan ruang yang sama besar untuk saling berkreasi dan memberi inspirasi,” tambah Novrial Rustam. Bentuk kesempatan tersebut seperti menggarap desain dan dekor panggung Go A Head, hingga memproduksi merchandise acara yang sebelumnya dikelola oleh panitia dan sponsor.
Bercermin dari sukses gelaran tahun lalu di tempat yang sama, kali ini SoundrenAline melakukan sejumlah “terobosan” seperti pengaturan musisi yang akan tampil lebih bervariasi antarpanggung. Termasuk penataan panggung dan pernak-pernik lain di seputar tempat acara yang dibuat lebih megah dan modern, sehingga benar-benar mencerminkan nuansa “festival” dengan konsep baru yang tak kalah astik dari sebelumnya. Selain menggabungkan elemen terbaik dari semua acara yang telah berlalu, ada satu elemen tambahan yang akan nambah keseruan pengalaman pengunjungnya.
Pada intinya, sesyai tema Louder than Ever, Soundrenaline 2016 akan memberikan jawaban atas keinginan para musisi, pelaku kreatif, dan masyarakat Indonesia akan festival musik bertaraf internasional,” demikian Novrial Rustam.
Selama dua hari penyelenggaraan, tak kurang dari 70 grup band dan penyanyi hingga DJ yang akan mengisi 5 panggung di arena SoundrenAline. Mereka yang akan tampil seperti Sheila On 7, Maliq & D’Essentials, Barasuara, Mocca, DJ Dipha Barus, Naif, /rif, Elephant Kind, Efek Rumah Kaca, Goodnight Electric, Isyana Sarasvati, Kotak, Neonomora, RAN, Tulus, Base Jam, Jamrud, DJ Yasmin, Shaggydog, NTRL, White Shoes & The Couples Company, Seringai, Sore, Endank Soekamti, DDHER (Dialog Dini Hari & Endah n Rhesa), Kelompok Penerbang Roket, Kimokal, Stars & Rabbit, Steven Jam, The Sigit. dan The Upstairs, dan tentu saja Simple Plan, grup asal Kanada yang akan menjadi penutup di hari pertama. (231)