MUSIKBALI.COM – Sukses pementasan “A Night of Broadway by Janawati Academy” di Gedung Radjawali Cultural Center, Semarang, akhir Juni lalu menyisakan kenangan luar biasa yang tak terlupakan. Karenanya Janawati Academy of Performing Arts (JAPA) Bali berbagi cerita kesuksesan acara tersebut dengan awak media dan pendukung acara dengan menyaksikan pemutaran rekaman video pertunjukan tersebut di Gedung Darma Negara Alaya, Denpasar, 27 Juli lalu.
Menurut Ketut Suarma yang bertindak sebagai produser, ada keinginan untuk menampilkan satu lakon opera kenamaan dunia secara utuh atau penuh. “Namun kalau itu dilakukan, kami tak bisa melibatkan bakat anak-anak yang cukup banyak. Karenanya kami memilih cuplikan adegan dari beberapa lakon, sehingga lebih banyak pendukung dari beragam umur yang bisa ambil bagian,” jelasnya.
Dari video yang ditayangkan, suasana Broadway terasa begitu dekat ketika 31 siswa-siswi Janawati Academy of Performing Arts (JAPA) Bali tampil memikat. Dalam balutan musik, akting, dan tari yang memikat, mereka membawakan 16 cuplikan skena dari berbagai pertunjukan musikal ternama dunia seperti The Lion King, The Little Mermaid, Frozen, Wicked, Six, hingga Matilda.
Ketut Suarma menambahkan, ide pementasan di Semarang berawal dari keterlibatan Heny sebagai sutradara dalam dua pertunjukan sebelumnya di Radjawali SCC. Gaya penyutradaraannya menarik perhatian pihak pengelola. Bahkan tim Radjawali secara khusus datang ke Bali menyaksikan pentas A Night of Broadway versi Bali tahun 2024 di Denpasar. Mereka pun langsung menawarkan panggung SCC kepada JAPA untuk membawakan karya serupa.
Heny Janawati, pendiri JAPA yang betindak sebagai artistic director mengungkapkan bahwa pementasan ini merupakan wujud nyata komitmen JAPA untuk membuka ruang kreatif bagi anak-anak Indonesia dalam seni pertunjukan. “Anak-anak kami dari usia 4 hingga 23 tahun menunjukkan kualitas dan semangat luar biasa. Sambutan hangat dari penonton adalah bukti bahwa bakat-bakat Indonesia layak diberi panggung seluas-luasnya,” ujarnya.
Tak ingin sekadar tampil sekaligus menunjukkan kualitas dan komitmen dalam berkarya, tim JAPA telah digembleng selama hampir lima bulan oleh Heny Janawati yang berlatar belakang pendidikan musik klasik dan pertunjukan. Mengingat banyak dari mereka baru mengenal dunia musikal, pelatihan dasar menjadi bagian penting dari proses.
Dalam produksi ini, JAPA juga melibatkan nama-nama profesional seperti Melissa Schillevoort sebagai Co-Choreographer dan Shelomita Gasya Amory sebagai Narator. Sejumlah tim pendukung dari Bali turut serta, termasuk Dodi Aulia, Gaura Dwinanda, Agung Sherpa, Amellya Santika, Dhea Nanda, Made Sitiari, dan Pebria Satyani.
Sebelum berangkat pentas ke Semarang, para siswa JAPA sempat beraudiensi dengan Ibu Gubernur Bali, Putri Koster, untuk memohon izin sekaligus doa restu. Kegiatan ini pun ditutup dengan nonton bareng video pementasan dengan dukungan dari Pemkot Denpasar, Badan Kreatif kota Denpasar, dan pihak Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar. (231)