MUSIKBALI.COM – Penyanyi Bali D’Ariek bersama grup musiknya merilis single ke-23 berjudul “Everlasting Love”. Meski sempat mengalami perubahan formasi dengan hengkangnya drummer lama yang harus bekerja di luar negeri, semangat berkarya band ini tak pernah padam. Kini, D’Ariek diperkuat oleh additional drummer Widi, dan keyboardist muda bertalenta, Gung Kenzi.
“Lagu Everlasting Love membawa pesan tentang cinta sejati yang abadi. Bukan hanya soal romansa, tapi juga tentang harapan dan ketulusan yang mendefinisikan makna cinta yang sesungguhnya,” ujar D’Ariek kepada musikbali.com.
Lagu bernuansa slow rock tyang sudah dapat dinikmati melalui kanal YouTube dan berbagai platform musik digital ini bercerita tentang doa dan pengharapan untuk bisa bersatu, jika bukan di kehidupan sekarang, maka mungkin di kehidupan selanjutnya. Menurut D’Ariek, lagu ini juga menjadi refleksi pengorbanan dan keikhlasan dalam cinta.
Ia pun berharap karya ini dapat menginspirasi dan diterima dengan baik oleh penikmat musik, khususnya pecinta lagu-lagu Bali. “Semoga lagu ini bisa memberi warna baru di belantika musik Bali,” ujarnya.
Penyanyi bernama lengkap I Made Arisandhi memulai perjalanan bermusiknya pada tahun 1999 dengan membentuk sebuah band yang mengusung lagu-lagu bernuansa rock klasik hingga heavy metal. Repertoarnya saat itu mencakup karya-karya legendaris dari band seperti Deep Purple, Iron Maiden, hingga Helloween. Di tahun yang sama, band ini berhasil meraih predikat juara favorit dalam sebuah festival rock se-Jawa dan Bali yang diselenggarakan oleh Diamond Mountain.
Tahun berikutnya, musisi kelahiran 1981 ini mulai merambah dunia hiburan malam dengan tampil di berbagai pub di kawasan Legian dan Kuta. Dari pengalaman tersebut, ia mulai mengeksplorasi lebih banyak genre musik di luar yang biasa ia mainkan. Meski empat tahun terakhir ini fokus menulis dan menyanyikan lagu-lagu pop Bali, staf Program Studi Pascasarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini tetap aktif memainkan beragam jenis musik.
Beberapa karyanya dapat ditemukan di kanal YouTube, termasuk lagu-lagu seperti “Cinta Gila”, “Whatever”, “De To Sangetange”, “Tresna Matimpal”, “Kusadari”, “Tanpamu”, “Magedi”, “Masa Lalu”, hingga “Gelebugin Bulan”, “Nyolong Semara”, “Uli Dija Manolih”, dan “Pait”. (231)