
KOMEDIAN Bali yang juga penyanyi, LaNyak berkarya muncul kembali dengan satu lagu berjudul Hidup Keras. Kali ini ia tak sendiri, melainkan didukung tiga musisi pendukung yang diberi nama Pemkab, alias Pemuda Kampung Berseri.
Menurut LaNyak, ide membuat lagu dengan lirik kocak namun sarkas ini bermula dari obrolan di antara teman “seperjuangan” membahas kegiatan selama pandemi. Topik obrolan utamanya jelas bagaimana bertahan hidup di tengah situasi sulit. “Gaya hidup masa lalu yang berlebihan ternyata tidak bisa membuat perut kenyang,” guraunya.
Diakui, selama masa pandemi, banyak muncul profesi-profesi baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ada yang menjadi karyawan perusahaan perusahaan swasta di saat sebelum pandemi, namun di masa sulit, profesi ini yang tidak pernah terpikirkan ini justru menjadi penyelamat hidup.
“Banyak yang berbalik arah menjadi supir truk pasir, penjual bakso babi, buruh harian sampai tukang penek nyuh. Profesi yang banyak menyelamatkan kami ini dilandasi dengan keadaan, muka tebal dan bersyukur. Karena urusan perut tidak bisa dikenyangkan dengan harga diri, mungkin itu yang menjadi latar belakang lagu Hidup Keras,” jelas LaNyak.
Dari itulah, lagu Hidup Keras yang aransemen musik dan proses rekaman dikerjakan Sila (Silahome Studio) menyampaikan kalau kehidupan yang keras itu tidak seperti yang dipikirkan orang-orang di luar sana. Hanya rasa malu untuk memulai yang membuatnya menjadi terasa berat.
“Bersyukur adalah kunci munculnya kemauan untuk berbuat sesuatu. Tidak usah malu ngomongin tai karena semua manusia juga membawa tai kemana-mana, cuma belum keluar saja,” kata LaNyak.
Sebelum terjun ke bidang tarik suara, pria bernama asli Ida Bagus Putu Sudiatmaja ini lebih banyak dikenal sering tampil dalam tayangan komedi singkat bersama Puja Astawa. Sembari mengisi waktu, pria kelahiran Kayuputih, 14 Februari 1978 ini tertarik untuk mencoba menyanyi. Diawali dari lagu “Mirip Judika (Ayu Safitri)” dan beberapa lagu lain seperti “Lejend Jalan lagi” termasuk duet bersama Bintang Utik di lagu “Tresna Meme Bapa”. (231)