PENCIPTA lagu sekaligus penyanyi D’Go Vaspa, berkolaborasi dengan sesama penyanyi lagu pop Bali, Gusyuda. Menariknya, kolaborasi dua sahabat ini sama-sama ditujukan untuk orangtua khususnya ibu masing-masing. Satu lagu berjudul “Surya di Petenge” sudah mulai mereka perkenalkan ke publik sejak pekan lalu.
Kepada mybalimusic.com, D’Go menjelaskan, “Surya di Petenge” bisa dikatakan ungkapan hati seorang anak kepada ibunya. Ada dua versi ungkapan dimaksud dalam lagu sekaligus video klipnya. Gusyuda mewakili sosok anak berbakti dan sayang kepada orangtua, sedangkan D’Go mewakili sosok anak yang sudah kehilangan Ibu, manakala kangen datang nyekar ke makam
“Jujur, karya ini benar-benar dadakan, ngga kepikiran atau direncakan jauh sebelumnya. Waktu itu saya main ke tempat Gusyuda, ngobrol santai, dia mengingatkan sudah hampir setahun Ibu saya meninggal. Tiba-tiba dia nyeletuk, lagu yang kita buat waktu ini, kita buat untuk Ibu saja. Saya nggak nyangka Gusyuda begitu semangat,” cerita D’Go.
Dengan semangat, cuma butuh waktu 30 menit berduanya menggarap lagu. Setelah selesai, Gusyuda langsung menghubungi studio rekaman, dan dua hari kemudian langsung rekaman. Semuanya serasa dilancarkan mulai dari pembuatan lirik, lagu, proses recording meskipun D’Go sendiri saat itu sedang kurang fit.
Proses rekaman dan penggarapan aransemen juga tuntas hanya dalam waktu sekitar 4 jam,d an keesoksan harinya sudah kelar mixing dan mastering. Dua hari berikutnya dimanfaatkan untuk suting video klip, lusanya sudah dipublikasikan.
“Walaupun lagu ini dibuat dadakan, ada makna yang ingin kami sampaikan, anak yang sayang akan ibunya. Jadi tidak asal buat. Walau memakan waktu sebentar, kami fokus membuatnya, berpikir juga membuat lirik yang ringan dan mengena. Astungkara dengan lagu ini bisa titipkan pesan untuk anak di di manapun, bahwa sekurang apapun ibumu, orangtuamu, mereka tetap ibumu, orangtuamu,” jelas D’Go.
sukai, ibu memberikan maaf dan mengarahklan ke hal yang lebih baik, takut dan manut kepada ortu.
Kesan serupa juga disampaikan Gusyuda, yang menyatakan sepertinya alam mendukung dan merestui penggarapan “Surya di Petenge” ini. Mengenai tema lagu, bagin Gusyuda, Ibu adalah sosok penerang jalan, pengingat kita dalam sebagai seorang anak ketika menjalani lika-liku kehidupan.
“Cinta ibu dan anak adalah cinta tanpa sebab, di mana semasih dalam kandungan yang telah seorang ibu telah mempertaruhkan jiwa dan raganya. Jadi berbaktilah ketika Ibumu masih hidup,” pesan Gusyuda. (231)