22/10/2025
Potret tampilkan di SLIDESHOW

Gede Manesa, Kiprah “Arranger” Lagu Pop Bali Termuda

Gede Manesa

MARAKNYA rekaman lagu pop Bali dalam beberapa tahun terakhir melahirkan banyak bakat-bakat baru. Tak hanya bakat penyanyi, musisi, dan pencipta lagu, namun juga penata rekaman yang juga menjadi penata musik atau arranger. Menyebut penyanyi dan musisi remaja sudah biasa, namun bagaimana dengan arranger muda?

Di tengah ramainya rekaman lagu pop Bali yang kian dipermudah oleh perangkat dan teknologi, muncul satu nama arranger belia. Namanya Gede Manesa, yang mengibarkan bendera Nesa Production. Sedang beranjak remaja, umurnya baru 14 tahun, mungkin banyak yang skeptis ketika menyebutnya sebagai arranger potensial. Namun kesan tersebut mungkin akan hilang setelah melihat jejaknya yang dalam kurun waktu kurang dari setahun sudah menyelesaikan sekira 50 aransemen musik untuk rekaman lagu pop Bali.

Ya, sejak umur 13 tahun lebih, Gede Manesa sudah mulai menggarap aransemen musik untuk beberapa penyanyi lagu pop Bali. Tak hanya penyanyi pendatang baru, bahkan sejumlah penyanyi lagu pop Bali lawas pernah mempercayakan penggarapan musiknya kepada Gede Manesa. Sebut misalnya Bayu KW dengan lagu “Sing Demen Ajum”, Mank Senior lagu “Dot Sugih”, Joni Pet lagu “Khayalan Masa Depan”, Mang Nanik lagu “Sing Dadi Nakal” juga pentolan Rareangon Grup seperti Kadek Arta, Mang Ima, Yan Wi dan Mang Wi.

Kiprah cowok kelahiran 1 Juni 2007 ini kiranya bukan hal yang aneh kemudian, setelah tahu siapa sosok di belakangnya yang kuat mendukung dalam berkarier. Remaja bernama lengkap I Gede Manesa Apsarendra ini tak lain putra sulung penyanyi sekaligus pencipta lagu pop Bali kawakan, Yan Wi. Sang ayah pula yang tak hanya mendukung kiprahnya di jalur musik dan rekaman, namun sekaligus membukakan jalan dan memberi kesempatan luas termasuk memperkenalkannya dengan penyanyi-penyanyi senior.

Baca Juga:  “Lelah Mengalah”, Refreshing ala Dewa Mayura

Walau demikian tak bisa dikatakan pula Gede Manesa anak bawang, aji mumpung atau hanya mendompleng nama sang ayah. Ia sudah mengawali ketertarikannya pada musik sejak umur 9 tahun. Berawal dari sering melihat ayahnya menyanyi dan bermusik, timbul keinginannya bisa bernyanyi yang diiringi gitar. Buah jatuh memang tak jauh dari pohonnya. Minat yang kuat dan ketekunan dalam berlatih, umur 10 tahun ia sudah berani tampil di hadapan umum saat acara perpisahan di sekolahnya, secara live bermain gitar sembari menyanyi.

Dorongan bermusik makin kuat dirasakan saat melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Tegallalang. Bersama teman sekolah, ia membentuk satu grup band yang diberi nama Ananda Band. Berperan sebagai vokalis juga memainkan gitar melodi, pertama kali mereka menyanyikan lagu “Kangen” ciptaan Yan Wi.

Tak puas hanya bermain gitar, Gede Manesa mulai meningkatkan kemampuan dirinya dengan belajar membuat aransemen musik. Bermodal arahan sang ayah mengenai dasar-dasar pengenalan nada atau sol mi sa si dengan jarak nadanya, ditambah dengan tutorial dari Youtube dan Google sangat membantu mempercepat penguasaan dalam masalah rekaman.

“Dia memang memiliki bakat alami yang terpendam. Tidak mempunyai guru musik secara khusus, begitu pula untuk belajar mengaransemen musik juga tanpa guru. Dia hanya rajin membuka tutorial di Youtube untuk menambah ilmu atau mengatasi kesulitan-kesulitan lain, sesekali bertanya ke saya,” jelas sang ayah, Yan Wi.

Situasi pandemi belakangan secara tak langsung memberi ruang dan kesempatan kepada Gede Manesa untuk terus berkarya di dunia musik. “Bukannya saya senang ada pandemi, tapi bisa dibilang semenjak ramai kasus Covid-19 saya punya banyak kesempatan belajar di dan bisa menjadi seorang arranger. Saya jadi lebih banyak waktu di rumah di sela-sela belajar secara daring,“ kilah Gede Manesa.

Baca Juga:  "Tusing Ada Pengganti", Okky Mulai Digemari

Untuk mendukung kiprah sang buah hati, Yan Wi bersama istrinya Putu Lasmi mewujudkan satu home studio dengan segala perlengkapan untuk studio rekaman dan editing video walaupun bisa dibilang masih sederhana.”Daripada anak bengong saja di rumah. Selain itu untuk memberinya kegiatan yang lebih produktif daripada bermain HP secara berlebihan atau kecanduan main game misalnya. Begitu pula bagaimana kalau kegiatan ke luar rumah tanpa bisa dikontrol, maka inisiatif membelikan alat rekaman dan editing video saya rasa sangat tepat,” jelas Yan Wi.

Jadilah saling mendukung dan saling mengisi. Jika Yan Wi bagian menciptakan lagu, maka Gede Manesa yang mengaransemen musik serta membereskan penggarapan video musik. Bahkan ia kemudian mengibarkan dua nama di kanal Youtube, Nesa Pro Official yang menangani karya-karya orisinal atau terbaru, dan satu lagu nama Bli Yan Manik yang menagangi video untuk lagu cover. Karya-karya musik Gede Manesa banyak terdapat di Nesa Production adalah produksi rekaman milik ayahnya sendiri.

Tak hanya menangani rekaman dan aransemen untuk penyanyi yang bergabung di bawah Nesa Production, beberapa kali pula Gede Manesa menangani penyanyi lainnya. Hingga saat ini sekira 50-an karya sudah dirampungkan, baik yang sudah maupun yang belum terpublikasikan di kanal Youtube dan media sosial.

“Semoga hasil karya saya dapat diterima oleh masyarakat penikmat musik Bali khususnya dan masyarakat Bali umumnya. Saya juga sangat terbuka dengan kritik dan saran untuk kebaikan dan kemajuan saya dalam berkarya ke depannya,” demikian Gede Manesa. (231)